Oke, sebelum gue
lanjut nulis, mari kita awali dengan basmallah, Bismillahirrahmannirrahim. Ini
mengingatkanku pada seorang guru Bahasa Indonesiaku, Ibu Tri Yuni. Beliau
adalah seorang guru yang perfesional dan berkepedulian tinggi. Ia guru yang sangat berpengalaman,
pengetahuannya luas, dan sangat peduli lingkungan. Tetapi, ya, sudahlah, aku tidak membahasa
banyak karena beliau sudah tak mengajar lagi di SMAN 4 Balikpapan. Semoga
beliau selalu sukses di perguruan yang ia tempati. Amin.
Oh, yah, kamu tau, sesuatu yang besar
diawali oleh hal kecil. Kini, saya berusaha menghapal sedikitnya 3 kosakata
sehari. Sehari 3 kata, bayangan dalam 30 hari yang akan berlalu, kita akan
menghapal sekitar 90 kosakata baru.
Terlepas dari itu, Entah saya berusaha terus
menghapal, walau kadang saya lupa dengan yang ingin saya hapal karena terlalu
sibuk atau lupa sama sekali. Ooh, lupa.
Oh,
ayolah, saya harus bisa. Akhirnya, liqo dari FRM memang memberikan banyak ilmu
dan tips berharga. Kalian tahu apa, manusia memang gampang lupa. Yah, salah
satu caranya adalah dengan menulis target kalian ditempat yang bagus. Contoh
dinding kamar kalian.
Tulislah
dengan huruf yang berbeda agar mudah diingat. Jangan sampai terputus, kalau
terputus, usahakan untuk tetap menghapal. Buatlah keyakinan, bahwa yang kamu
lakukan adalah hal berguna dibanding keluyuran kesana-kemari tak karuan.
O, iya, jangan lupa banyak mengulang.
Usahakan selalu membaca berulang-ulang dibca pada kosakata yang dihapal. Satu
kali bisa untuk diingat beberapa hari, dibaca beberapa hari bisa diingat
berminggu-minggu hingga sampai bertahan lama.
Oh, sabarlah, sesuatu yang kecil ini akan
membantumu untuk bisa mewujudkan hal besar. Contohya bekerja diperusahaan
asing. Dengan kursus beberapa waktu atau mungkin latihan granmar bersama orang
yang tepat, kosakata yang anda kuasai dengan mudah membawa anda kepada
keberhasilan berbicara Bahasa Inggris dengan lancar.
Beberapa
waktu lalu, aku bertemu dengan seorang wanita asing. Namanya Miss Susan.
Kebetulan, mama dapat job dari wanita asal Australia itu. Logat bicaranya
begitu berbeda. Namun, Bahasa Indonesia-nya cukup baik.
Ooh, sayangnya aku masih terlalu ragu untuk
berbicara. Hm,, Tetapi setelah pertemuanku beberapa kali, aku berusaha
berbicara. Paling tidak, aku mengerti apa yang ia maksud. Kalau belum tau
beberapa kosa kata, aku sih, gunakan Bahasa Indonesia.
Suaminya
adalah seorang pria bersuku Butun. Maka datanglah orang tuanya dari Sulawesi
waktu pesta pernikahan itu. Oh, yah, hari itu bertepatan dengan kejutan Ultah
Yati. Upssss,,, jadi kemana-mana bicaranya. Paling tidak aku sudah berbagi
pengalamanku, semangatku terhadap kursus bahasa asing ini pun semakin tinggi
statistiknya.
Aku berusaha menerapkannya disekolah, pada
jam Bahasa Inggris tentunya. Yah, paling tidak aku mau menghapuskan ketakutanku
lebih dulu. Takut salah!
Guruku
pernah berkata padaku, pada tahap belajar memang ada salahnya. Tak usah
khawatir, manusiawi jika kita ada buat kesalahan dalam berbahasa yang bukan
bahasa sendiri. Jadi geli, tata Bahasa Indonesia saja kadang masih berantakan.
Hehehe…. Tetapi sobat, untung apa ragu, buktikan kamu bisa, bisa melawan
ketakutan untuk menjadi yang terbaik walau harus salah. Jangan takut untuk
dikritik. Kritikan mereka akan jadi pentunjuk perbaikan. Jangan biarkan
kritikan pematah semangat mengurungkan dan memendam keinginanmu untuk bisa
berbahasa Inggris dengan baik. Jangan menyerah untuk sebuah keberhasilan. Good
luck!!!
No comments:
Post a Comment