Sunday, September 25, 2011

XI ipa 3 (Part awal masuk)

Melewati jalanan yang hampir padat dengan kendaraan di bawah sinar mentari yang masih muda, sudah bukan hal yang asing lagi. rerumputan tak tampak lagi, hanya beberapa tanaman hias pembatas jalur jalanan ditemani beberapa orang berbaju oren tua. Beberapa polisi sibuk mengatur para pengguna jalan dengan penyebrang. Beberapa angkot tampak berhenti di pinggir jalan.
Hampir tak ada ruas yang bisa dilewati, penuh mobil besar juga roda dua. Kebanyakan diantara mereka adalah pedagang dan pembeli. Belum lagi ditambah padatnya kendaraan anak sekolah yang semakin lama, semakin ramai.
Beberapa orang memainkan klakson, menyemarakan pengguna jalan yang berbuat sesuka hati. Untung saja, tak ada masalah panjang yang terjadi. Seorang wanita muda berpenutup kepala panjang berjalan santai dipinggir jalan. Hampir 200 meter dari jalan utama, ia tetap berjalan tanpa lelah.
“Mba, ayo!!”
Wanita itu menengok kearahku dan berjalan mendatangiku. ia pun pergi bersama diriku yang sedang menghabiskan waktu pagi.
Pintu gerbang belum ditutup, tetapi parkiran diluar pagar sekolah hampir terisi semua. Aku pun berhenti.
“Terimakasih, ya!”
Sedikit senyum dipagi cerah itu membalas perkaatn wanita itu. kuturuni penurunan untuk parkir didalam sekolah hijau itu. yah, siapa yang menduga, dibalik kemajuan kota, masih ada yang memikirkan kelestarian tumbuhan. Tak salah, jika sekedar gelar dan juara sering diraih.
seorang pria ingin lewat disampingku ketika akan kuparkirkan motor. Ia terdiam, ia member isyarat agar aku parkir duluan. Setelah itu dia pergi.
Satu persatu tangga kuturuni. Tak banyak yang bisa kulihat penghuni ruangan-ruangan itu. seorang pria setengah baya sibuk membersihkan rumput dipinngir jalan. Salah satu temannya dibawah sebuah pohon besar berdaun lebat banyak. Ia menyapunya perlahan-lahan.
Langkahku laju bagai ditiup angin. Cepat, dan tak terasa. Kelas yang paling mudah ditemukan, cukup lurus saja tanpa berbelok di landaian bukit hijau itu, siapaun dapat dengan mudah menemukan kelas XI IPA 3.
Wajah-wajah baru menghias kelas yang miring sebelah itu. aku duduk terdiam dikursiku. Pengisi hariku kini telah datang. Dengan kesal ia berbicara padaku,
‘aku ingin jadi kelas satu lagi!”
“Aku enggak!” jawabku,
“Aku  mau bareng samayang laen!”
“Aku enggak!” kataku lagi,
“Ah, kamu ini, mentang-mentang sudah jadi anak IPA, lupain masa lalu!”
“Enggak segitunya kalii!”
Dia merebahkan kepalanya diatas meja  putih panjang itu. memainkan hapenya dengan wajah bĂȘte nggak karuan.
Sepertinya doanya telah terkabul, beberapa siswi kelas lain datang menengoknya. Aku pun keluar kelas bersamanya. Kumpulan kenangan lama kembali terngiang diantara kami. Mengingat masa lalu ketika kami masih dibawah satu atap menggali ilmu di lingkungan sains class.
Tak ada yang kusayangkan meski jauh ku kembali kemasa lalu. masa lalu bagiku bukan jawaban unutk yang sekarang. Melewati hal yang ada dengan terus menengok kebalakang bukanlah cara yang baik untuk terus melanjutkan putaran waktu baru ini.
Sebuah jepretan tak disangka meluncur kewajahku dan teman-temanku. Tatapan tanpa ekspresi tampak sekali dalam gambar itu.
“wali kelas kamu siapa?”
“Pak Idris, kamu siapa?”
“Mam Nurul lagi dong, hehehe!!”
“Ih, enaknya,,!!”
Beberapa cowok berambut cagat keriting seperti mie tampak berdiri.
“Kesana-kesana!” katanya
“Nanti ikannya  cemburu!” sambil melihatku,
“Ah,nggak !” katanya,
Merekapun duduk disampingku, dikursi panjang. Aku hanya diam saja, mereka sepertinya asyik dengan cerita hape baru, ‘yah, hape keluaran terbaru itu sepertinya sudah menjadi tren dikalangan kami.
“ech, sudah masukan, kah?”
“Sudah!” kataku.
Maka pergilah rombongan itu dari kelasku. Ada yang mendaki gunung, ada yang lewat samping. Aku pun masuk kedalam kelasku bersama wajah lama yang masih setia bersamaku.
Pelajaran Kimia , Fisika pun datang. Mereka sepertinya datang untuk berkelahi adu pemikiran denganku. Aku teduduk diam. Memerhatikan pengajar itu walau kadang tak semua kuphami maksud yang terkandung.
Aku selalu diam,  sesekali para pengajar itu tak menampakkan dirinya didalam kelas. Jam kosong diwaktu yang terus berputar. Tak ada yang bisa kulakukan selain menggoreskan sebuah pena pada lembaran kertas kosong. Berharap lembaran-lembaran itu menjadi masa depan cerah bagiku...

Saturday, September 24, 2011

Jeprat-jepret


Seperti judul diatas,  post yang ini isinya berupa foto-foto yang saya dokumentasikan dibeberapa waktu yang lampau. Lokasi pengambilan foto sendiri diambil dari Kota Balikpapan sendiri. Berikut adalah hasil jepretan iseng saya dalam beberapa acara.

  • Tadabur Alam

Acara yang diadakan oleh FRM khususnya dari Muraobbi Ahwat sendri ini berlokasi di kilo 15. perjalanan yang memakan waktu kurang lebih satu jam ini, kami lewati dengan menggunakan sebuah mobil. Tempat yang dituju ternyata agak jauh dari jalan utama. belum lagi sedikit berkelok. Tentu saja saya sedikit bermasalah tentang hal ini. Maklum, agak pusing! 

Foto Yati Asmuliati di Kilo 15 Balikpapan

Sesampainya disana, kami langsung disuguhkan bentangan air yang cukup luas. Diseberang genangan air lebar itu, Rimbunan pepohonan mengajak kami untuk terus menatapnya. beberapa pemancing sibuk dikejauhan. 

Mentari yang masih terasa, membuat kami mencari tempat berteduh untuk menaruh semua bawaan kami. Perut yang keroncongan sepertinya langsung meramaikan suasana. Acara yang pada awalnya akan diisi dengan materi, kini berubah menjadi tadabur alam. 

Kami berjalan-jalan disekeliling tempat. Berjalan dan terus berjalan padahal matahari masih berjaya dengan keanggunan sinarnya! Hehehe, sekali-sekali kan, tidak papa, ya!


Indah, ya? 





Nah, kalau yang dibawah ini, foto yang diambil waktu cari kerang. Entah orangnya nyadar apa enggak waktu saya foto....
Lagi nunggu sunset....



Foto ini diambil di Bendali Balikpapan

Bendali Balikpapan 

foto ini diambil ketika saya, Fadli dan Faris sedang
membuat tugas wawancara.
 Mereka tampak serius sekali, ya! hehehe.....
hihihi, ketawa dia,,,









Keajaiban Hidup


Pada suatu hari sepasang suami istri sedang makan bersama di rumahnya. Tiba-tiba pintu rumahnya diketuk seorang pengemis. Melihat keadaan si pengemis itu, si istri merasa terharu dan dia bermaksud hendak memberikan sesuatu. Tetapi sebelumnya, sebagai seorang wanita yang sholihat dan patuh pada kepada suaminya, dia meminta izin terlebih dahulu kepada suaminya, "Wahai suamiku, bolehkah aku memberi makanan kepada pengemis itu?"
Rupanya suaminya memiliki karakter yang berbeda dengan wanita itu. Dengan suara lantang dan kasar menjawab, "Tidak usah! Usir saja dia, dan tutup kembali pintunya!"
Si wanita terpaksa tidak memberikan apa-apa kepada pengemis tadi sehingga dia berlalu dan kecewa.
Pada suatu hari yang naas perdagangan lelaki ini jatuh bangkrut. Kekayaannya habis dan ia menderita banyak hutang. Selain itu, karena ketidakcocokan sifat dengan istrinya, rumah tangganya menjadi berantakan sehingga terjadilah perceraian.
Tak lama sesudah habis masa iddahnya bekas istri lelaki yang pailit itu menikah lagi dengan seorang pedagang di kota dan hidup berbahagia. Pada suatu hari ketika wanita itu sedang makan dengan suaminya (yang baru), tiba-tiba ia mendengar pintu rumahnya diketuk orang. Setelah pintunya dibuka ternyata tamu tak diundang itu adalah seorang pengemis yang sangat mengharukan hati wanita itu. Maka wanita itu berkata kepada suaminya, "Wahai suamiku, bolehkah aku memberikan sesuatu kepada pengemis ini?" Suaminya menjawab, "Berikan makan pengemis itu!".
Setelah memberi makanan kepada pengemis itu istrinya masuk ke dalam rumah sambil menangis. Suaminya dengan perasaan heran bertanya kepadanya, "Mengapa engkau menangis? Apakah engkau menangis karena aku menyuruhmu memberikan daging ayam kepada pengemis itu?".
Wanita itu menggeleng halus, lalu berkata dengan nada sedih, "Wahai suamiku, aku sedih dengan perjalanan taqdir yang sungguh menakjubkan hatiku. Tahukah engkau siapa pengemis yang ada di luar itu? Dia adalah suamiku yang pertama dulu".
Mendengar keterangan istrinya demikian, sang suami sedikit terkejut, tapi segera ia balik bertanya, "Dan engkau, tahukah engkau siapa aku yang kini menjadi suamimu ini? Aku adalah pengemis yang dulu diusirnya!".
-------------------
disadur dari Lembaran Da'wah Keluarga MARHAMAH edisi 493 Th. IX 1422 H / 2001 M
 

Sudah setengah tahun lebih aku disini, dikota Balikpapan. Aku tidak tau berapa lama aku bisa tetap disini. Rasa rinduku dikampung halaman seakan ingin mempercepat waktu. Ingin menjadi orang sukses lalu kembali kesana. Namun hayalku aku sadari mungkin tak terlalu berguna tanpa perjuangan untuk mewujudkannya.
Dengan bersusah payah, aku berhasil masuk disebuah sekolah ternama. Walau belum mencapai kata ‘internasional’ mungkin harus aku sadari, bahwa aku masih dibilang beruntung. Dengan nilai seadanya, aku bisa masuk. ku lihat didaftar peringkat, nilaiku berada dikepala 2, tepatnya 21.
Aku sempat menangis dikala ku tau, lamaranku gagal diterima di sebuah sekolah kejurusan ternama. Namun, kini aku sadar, mungkin inilaj jalan takdirku. Sekolah baru, harapan baru. Itulah yang ada dibenakku.
Disetiap langkahku, kadang terlintas sebuah angan. Menjadi juara, dan bisa buat kagum orang tuaku, menghapus masa suram di bangku putih biru karena virus merah muda yang selalu menyakiti perasaanku.
Sebulanku menjalani masa putih abu-abuku, perasaan ‘mati rasaku’ menghilang. Seorang lelaki pun mengisi hariku. Awalnya, ku tak terlalu merespon. Tetapi kelama-lamaan, perasaan itu kembali datang. Cinta diujung senja serasa bagai terbit kembali diufuk timur.
Saat inilah yang ku inginkan. Perasaan untuk memiliki satu sama lain. Apalagi saat itu, mamaku yang baik mengizinkanku. Tetapi, inilah kenyataan. Kutunggu kata cinta itu hingga akhirnya batas waktu itu datang. Mamaku berubah pikiran dan memintaku untuk focus belajar. Disaatitulah, hatinya katakana cinta padaku.i
Kulalui hari denganberlari dari kenyataan. Berusaha menghindar darinya. Hingga semua keadaan berubah. Kedekatan ini pun terlihat oleh teman-teman baruku. Iah, siar-siur kabar seakan bagai angin yang melintas. Cepat sekali terdengar oleh semua. Sejak itulah mulai terdengar riuhan keisengan teman-temanku itu.
Terdiam, namun rasa geli itu muncul. Akhirnya aku tak bisa menahannya. Setiap orang yang menyinggungku dengan nama orang yang kini ku sukai, aku tertawa kecil atau cengengesan berusaha menghindar.  Namun, tetap saja mereka mempermainkanku. Yah,,,
Setelah kejadian itu, entah mengapa ku mulai mencari perhatian. Mulai dari mengisengin orang yang kusukai itu hingga buat dia gr. Hem…. Bahkan aku pun berani menunjukan secara tidak langsung dimata pelajaran.  Yah, inspirasi belajar baru ne….
Status yang tidak jelas ini membuat masalah antara kami berdua. Aku gat tau kapan kami begini terus. Sebentar baikan, nanti tidak akur, baikan, nanti tidak akur lagi. Huhhfft…. Yah, apa boleh dikata, hanya ini yang bisa kulalkukan. Berteman biasa.
Hingga suatu hari, akhirnya ia memasang status bahwa ditahun baru ini ini tidak ada wanita. Huuua,,,,,,, sseeeerrrrreeeeem….. (kog serem?) aku sendiri pada awalnya tidak terlalu mempercayainya. Aku pun berfikir dia akan mengingkarinya sendiri. Hanya menungggu waktu saja.
Hari terus berganti. Ternyata ucapannya ia buktikan lewat sikapnya kepadaku. Aku serasa dimusuhin. Hiiikkkz……… aku kan kesel (sok imueth).  Aku pun mulai merasa sedih karena itu. namun, semoga aku juga bisa juga menyesuaikan sepertia yang ia lakukan kepadaku.
Cuacu hujan dihari saptu tanggal 12 januari 2011 membaut hari terasa gelap. Apalagi dikelas sudah mulai cukup gelap. Untung saja dia menyalakan lampu kelas, kan jadi terang bederang ini kelas.
Dihari ini juga, teman sekelasku mendapat penghargaaan menjadi juara terbaik. Yah, aku hanya bisa duduk manis dan memberikan tepuk tangan meriah untuk meramaikan suasana. Hatiku pun terasa bersemangat untung berusaha lebih baik lagi.
Kadang semangat itu datang, tetapi setelah ketemu si ‘kimia” wah… gak tau sudah aku kemana si ‘jiwa semangatku tadi’’. Aku tetap berusaha berfikir, namun, sepertinya aku memang harus belajar tambahan dari luar sekolah.
Duduk dibelakang membuatku terasa lebih berbeda. Lebih rileks, lebih agak malas memperhatikan, bahkan tidur… (zzzzz, gak papakan, angin segar lewat-lewat mulu ceh). Eh, tetapi semua akan terasa besok di hari senin. Perputaran tempat duduk membuatku duduk paling depan di Senin ini. Yah….. tegang dah gue….
Dulu, waktu aku masih baru pertama kali masuk, aku mencari eskul yang kira-kira bisa aku ikuti. Ada bola voli, pramuka, dance , Cl, madding, frm, fashion dan lain-lain. Niat awalku sebenernya pada pramuka dan voli. Pramuka adalah kegiatan favoritku sejak SMP. Ku baca lembaran daftar eskul itu.
“Fashion? Ih, pede bener aku mau masuk ini!” ku sadar, bahwa aku yang kurang percaya diri saat ini tidak mungkin masuk eskul itu. bergaya diatas panggung dan memakai busana yang indah dan menawan. Jadilah aku masuk menjadi anggota FRM alias forum remaja muslim.
Madding pun tak ketinggalan menjadi aktifitas mingguanku. Heh,,,, baru jadi anggota FRM, sering banget ini pertemuan, hingga menyita jam pulang sekolahku.Yah, mau bagaimana lagi…. Lelahku berfikir dan laparnya perut sudah memerangiku. Akhirnya, seribu langkah menuju parkiran pun aku lakukan. (maaf ya kak).
Waktu pelajaran , guru baruku ternyata melihat aku dan sahabatku yang duduk dibelakang. Wah pandangan member isyarat neh. Yang tak terduga, aku dan teman sebangkuku ditawari untuk ikut fashion. Masya allah. Akhirnya, ada factor pendorong kuat datang. Hahahaha…. Alhamdulillah dech,…..
Akhirnya, akupun berdiskusi dengan kakak sepupu iparku. Yah, diskusi tentang hair heels yang bagus. Hargapun menjadi patokan dan model. Tetapi sayang, saat itu, hubunganku dengan mamaku sedang tidak begitu baik. Aku pun tidak berani meminta sepatu itu. diam, dan berharap dalam hati
Kakak iparku tidak sengaja bercerita tentang keperluanku itu kepada mamaku. Padahal, sudah aku rahasiakan. Namun, memang allah masih memberiku jalan untuk melewati masalah ini. Aku pun diberi uang untuk membeli sepatu itu. bersama-sama aku pun pergi membeli hair heels itu bersama bibi dan adik sepupuku yang kebetulan akan membeli handpone.
Huam,,,, panas, laper, sepatu hair hells untung saja sudah dapat. Sejejeran toko sepatu sepertinya hampir membuatku putus asa karena ukuran 40 tidak ada. Kekecilan mulu. Untung saja akhirnya aku pun dapat  menemukannya. Hahahaha…..
Berwarna hitam, dengan tinggi tumpuan sekitar 9 cm, kumpulan berlian kecil pun menyemarakan cantiknya gemerlapnya. (lebai).
Setelah itu aku pun pergi membeli handpone. Hufft … rumit….. euy, harga bervariasi sekali, namun, belum ada yang oke ne dihati (kaya milih jodoh za). Dengan bersaabar, akhirnya handpone itu terbeli juga. Fasilitas lengkap dengan 3G-nya.  Hem… ku jadi ngiri.
Perjalanan seharian ini membuat aku kembali berbaikan dengan mamaku. Yah…. Alhamdulillah dech.
Lama disini, membuat seseorang pun berusaha mencari-cari nomor hp ku. Yah, seorang kenangan lalu. sepertinya, ia memintaku untuk mencintainya lagi(suittttt). Yah, mau gimana lagi. Pada saat itu aku memang terjebak dibeberapa pilihan, memilih dia, atau memilih teman sekelasku.
Akhirnya, ku mengirim pesan lagu dari armada ‘aku ingin setya.
Kutak mungkin mencintaimu, karrena hatiku tlah dimiliki dia, kau tak mungkin memilikiku sepenuh hati, aku hanya ingin setya……”
Dengan lagu itu, diapun akhirnya ia  marah kepadaku. Hm, padahalkan itu Cuma lagu. Tetapi, jujur lagu itu memang berkesan dengan hatiku. Yah, lagu itu juga yang mewakili diriku untuk berbicara kepada beberapa orang.
Aku hanya tak kuasa berbicara, aku menahan perasaanku untuk ‘memiliki’. Itulah yang membuatku sempat ‘dihapus secara perlahan’ oleh seseorang. Aku tak pernah menyangka hal buruk ini terjadi, diperlakukan seperti orang yang tak saling mengenal.
Aku selalu mengajak ‘damai’ dirinya. Seperti mengirim sms ‘peace’ atau apalah untuk berdamai . tetapi itu semua percuma dan tak membuahkan hasil. Ya, sudahlah. Tetapi sesaat setelah aku menulis hal ini, mungkin sebaikny akutak melakuan hal itu lagi. yang terpenting adalah niat.  Up to you dech,,,
Wessss,,,,, sekitar sekolah 3 bulan disini, nilaiku sempat anjlok, bahkan sempat dipanggil orang tua untuk diambilkan raportnya. Hehehehe,,,,,,,,,, kok malah ketawa? Ya, untuk apa sedih, toh, gak juga bisa dirubah nilainya!
Untung Allah kasih mama buat aku yang pengertian, yang mau berusah mengerti keadaanku. Walau kadang aku berusaha memperbaiki keadaan, namun apa boleh dikata, manusia memang hanya bisa berusaha dan berdoa kemudian Allah yang menentukan.

Wind (naruto 1st End)


Intro : Cm Gm Gm/Ab Ebmaj7 x8
Cm             Gm       Ab           Eb
Cultivate your hunger before you idealize.
Cm            Gm       Ab            Eb
Motivate your anger to make them all realize.
Cm           Gm       Ab            Eb
Climbing the mountain, never coming down.
Cm             Gm       Ab             Eb
Break into the contents, never falling down.
Interlude : Cm Gm7 Gm/Ab Ebmaj7 x2
Cm               Gm      Ab          Eb
My knee is still shaking, like I was twelve,
Cm                  Gm        Ab           Eb
Sneaking out of the classroom, by the back door.
Cm               Gm          Ab             Eb
A man railed at me twice though, but I didn’t care.
Cm         Gm     Ab               Eb
Waiting is wasting for people like me.
Cm       Gm  Ab      Eb
Don’t try to live so wise.
Cm        Gm     Ab        Eb
Don’t cry ’cause you’re so right.
Cm       Gm    Ab       Eb
Don’t dry with fakes or fears,
Cm       Gm   Ab              Eb
‘Cause you will hate yourself in the end.
Cm       Gm  Ab      Eb
Don’t try to live so wise.
Cm        Gm     Ab        Eb
Don’t cry ’cause you’re so right.
Cm       Gm    Ab       Eb
Don’t dry with fakes or fears,
Cm       Gm   Ab              Eb
‘Cause you will hate yourself in the end.
Fm     Gm Cm         Bb
You say, “Dreams are dreams.
Fm     Gm     Cm       Bb   Fm     Gm Cm Bb
“I ain’t gonna play the fool anymore.”
Fm     Gm          Bb
You say, “‘Cause I still got my soul.”
Cm              Gm         Ab                  Eb
Take your time, baby, your blood needs slowing down.
Cm                  Gm           Ab           Eb
Breach your soul to reach yourself before you gloom.
Cm          Gm         Ab         Eb      Cm Gm
Reflection of fear makes shadows of nothing,
Ab         Eb
shadows of nothing.
Interlude : Cm  Gm  Ab  Eb  2x
Cm            Gm        Ab                Eb
You still are blind, if you see a winding road,
Cm
‘Cause there’s always a straight way to the point you see.
Cm       Gm  Ab      Eb
Don’t try to live so wise.
Cm        Gm     Ab        Eb
Don’t cry ’cause you’re so right.
Cm       Gm    Ab       Eb
Don’t dry with fakes or fears,
Cm       Gm   Ab              Eb
‘Cause you will hate yourself in the end.
Interlude : Cm Cm/Bb Cm/Ab x4
Cm       Gm  Ab      Eb
Don’t try to live so wise.
Cm        Gm     Ab        Eb
Don’t cry ’cause you’re so right.
Cm       Gm    Ab       Eb
Don’t dry with fakes or fears,
Cm       Gm   Ab              Eb
‘Cause you will hate yourself in the end.
Cm       Gm  Ab      Eb
Don’t try to live so wise.
Cm        Gm     Ab        Eb
Don’t cry ’cause you’re so right.
Cm       Gm    Ab       Eb
Don’t dry with fakes or fears,
Cm       Gm   Ab              Eb
‘Cause you will hate yourself in the end.
Cm       Gm   Ab              Eb
‘Cause you will hate yourself in the end.
Cm       Gm   Ab              Eb
‘Cause you will hate yourself in the end.
Cm       Gm   Ab              Eb
‘Cause you will hate yourself in the end.
Cm       Gm   Ab              Eb
‘Cause you will hate yourself in the end.
[C]opyright KordKita dot Web dot Id

Haruka Kanata ( Naruto 2nd Opening )


C#m B A
E (E Esus Edim Esus)
C#m B A
E                                           C#m
fumikomuze akuseru  kake hiki wa naisa  sou dayo
B         A
youru wo nukeru
E                                            C#m
nejikomu sa saigo ni  sashihiki zero sa  sou dayo
B         A
hibi wo kezuru
C#m          G#m             A              E  B/D#
kokoro wo sotto  hiraite gyutto  hiki yosetara
C#m           G#m               A G# A G# A G# A G# A G# A G#
todokuyo kitto  tsutau yo motto sa             aa
Interlude : E
E             B/D#
iki isoide  shiboritotte
C#m               B               A
motsureru ashi  dakedo mae yori  zutto sou tokue
E            B/D#
ubaitotte  tsukandatte
C#m              B
kimi ja nai nara  imi wa naniosa
A                             E
dakara  motto motto motto  haruka kanata
Fill
E…
E                                           C#m
fumikomuze akuseru  kake hiki wa naisa  sou dayo
B         A
youru wo nukeru
E                                            C#m
nejikomu sa saigo ni  sashihiki zero sa  sou dayo
B         A
hibi wo kezuru
C#m           G#m              A            E B/D#
kokoro wo sotto  hiraite gyutto  hiki yosetara
C#m           G#m               A G# A G# A G# A G# A G# A G#
todokuyo kitto  tsutau yo motto sa             aa
Interlude : E
E             B/D#
iki isoide  shiboritotte
C#m               B               A
motsureru ashi  dakedo mae yori  zutto sou tokue
E            B/D#
ubaitotte  tsukandatte
C#m              B
kimi ja nai nara  imi wa naniosa
(A G# E A G# E A G# E B C# D# E)    {2}
dakara  haruka kanata
Interlude : E C#m B A  2x
G#       C#m           A                 B  A
itsuwaru ko  do ni nareta  kimi no sekai wo
G#      C#m            A      Am
murizubusu  no sa shiroku  shirou
Coda :
E
C#m B A

Friday, September 16, 2011

Hantu?

"Fa, tunggu!" teriak Neisya dibelakang
"Cepetan putri Solo!" ifa melangkah semakin cepat.
Beberapa menit kemudian, alang-alang itu pun terlewati. dan kini ifa dan temannya sampai dipinggir sumur tua yg pendek. sumur itu dikelilingi oleh sebuah kolam. seekor ikan kecil bermata besar melihat kedatangan ifa dan teman-teman.
"ambil tanah dipinggir kolam ini, tanah itu yang akan kita gunakan sebagai bahan kerajinan tangan kita!" ifa kepada neisya, ildan dan Iyat
"duh, ifa...!, tanah ini yang kita ambil? neisya sambil memaikan raut wajah sok manja. "Apa kata DuniA!" kata neisya sambil menadahkan kedua tangannya.
Ifa lalu jongkok dipinngir kolam, lalu mengambill sesuatu dan mengenggamnya!
'Ini kata dunia!" ifa lalu menaruh benda yang ia pegang ditangan Neisya.
"Ciaaaaaaa,,,,,,,,,,!!!" teriak Neisya, rupanya seekor katak kecil yang Ifa berikan pada Neisya! Neisya lalu melambungkan katak itu diatas kepalanya dan berlari kembali melusiri jalan yg telah ia lewati.
"wah, satu kebisingan telah lenyap!" kata Iyat
Ifa hanya tersenyum, lalu mereka bertiga duduk jongkok dan mencungkil tanah dipinggir kolam.
"fa, baju kamu kotor tuh...!" kata iyat
"eh,,, iya,,! kata ifa

"tak pa ya kan ,Fa.., ! kotor itu kan baik...!" sambung Ildan!
"Oh, begitu ya!" ifa lalu mengambil tanah liat itu dan menggosok tanah itu ke celana Ildan yang berwarna hitam itu.
"Nah, sekarang kamu jadi anag bercelana baik!" kata ifa
"Eitzz,,, Fa!sepertinya aku harus menarik ulang perkataanku!” kata Ildan.
Ifa tersenyum dan melanjutkan mengambil tanah liat itu. 15 menit kemudian, mereka beranjak dari tempat itu karena tanah sudah terkumpul cukup banyak.
Setelah keluar dari hutan singkong itu, tampak Neisya duduk di sebuah kursi rotan dengan mengenakan topi bundar melengkung diseluruh sisiya dari bambu yang indah. Sepertinya dia sangat kesal. Ia pun lalu berdiri dan berkacak pinggang.
“Awas kamu Fa!”
Ifa tidak terlalu menanggapi perkataan kesal dari Neisya. Perhatiannya hanya tertuju pada topi cantik itu dan hiasan berwana hijau. “Eeehhhh?? Sepertinya aku tau benda itu…! Benda itu jangan-jangan,,,,!” fikir Ifa
“fa, ayo kita pulang!’ kata Ildan
“Ya, sebentar! Kita pamit kerumah pak Yetno dulu!”
Sepertinya Ildaf Iyat tak terlalu memperhatikan topi Neisya. Mereka pun melangkah cepat ke rumah pak Yetno. Pak yetno tampak duduk ditembikar teras rumahnya. Satu persatu dri mereka lalu pamit. Tak lupa Ildaf menyelipkan uang puluhan ribu ditangan Beliau. Pak Yetno hanya tersenyum senang. Mereka lalu kembali ke mobil Neisya.
Esok harinya, Neisya dan Ifa pun berbincang-bincang tentang kemarin sore. Mereka duduk santai di taman sekolah. Tiba-tiba, Neisya berbisik ditelinga iIfa. Dia tampak serius sekali.
“Fa, aku semalam serasa dibayangi-bayangi….!
“DIbayangi apa? “ Ifa pun penasaran
“Sebuah mahluk…`!” kata Neisya
‘Iya mahluk apa!?’” kata Ifa tambah penasaran
“Ka…!”
“Kalong wewe, !” Kata Ifa yang berusaha menebak
Neisya mengeleng,
“Ka, ka,,, uka-uka?” kata ifa lagi
Neisya menggeleng lagi.
“Hummm,,,,,,,,,, apa sih?”Ifa sepertinya tambah penasaran
“Itu na,,,,!’
“Kalong wewe salah, uka-uka salah, jangan-jangan ka….” Kata ifa
“ ‘ka’ apa?” kata Neisya balig Tanya.
‘Karmulianto!”
Neisya memukul bahu Ifa. “Bushhhett, Kamu ni, Fa, nama ayahku kamu bawa-bawa!” Neisya mulai kesal
“Jadi ‘ka’ apa dong…..?” Tanya Ifa
“Ka, kaa, ka,,,,! Kata Neisya
“ia, ‘ka’ apa?’ Ifa pun tampak kesal.
“ka,,,, ka,,, ka,,,,!’
Ifa mulai mengangguk-angguk menunggu kata-kata yang keluar dari mulut Neisya. Wajah Neisya mulai tampak serius.
“Ka, ka, ka, ka,,,,, Katak!” kata Neisya,
Ifa hanya terdiam membatu, seperti tak percaya apa yang ia dengar. Seraut wajah penasaran berubah menjadi wajah yang menahan tawa! Ifa tak sanggup menahan bendungan tawanya!
“Hahaha,,,, kamu digentayangin katak???”
“Ia,,,!” kata Neisya Sedih.
“Kenapa tidak dihantui ayam sekalian saja?”Kata Ifa meledek.
“Ifa, aku serius…!”
Ifa pun lalu menghapus tawanya dan mulai berfikir serius. “Oke, apa warna katak itu berwarna hijau?” Tanya Ifa.
“Iya, kok kamu tau? Dia muncul waktu aku mulai mengantuk, ia melompat-lompat dan mengeluarkan suara. Namun, aku hanya mengangap halusinansi. Aku pun lalu menutup telingaku dengan bantal dan tidur. Namun, , , !”
“Kamu bermimpi tentang katak itu juga, kan?” sambung Ifa
‘Kok, kamu tau fa! Jangan-jangan kamu, ya yang menakut-nakuti semalam?”
Ifa mengkerutkan wahjahnya. “Kurang kerjaan apa memangnya aku, sampai malam-malam aku nakutin kamu?” sanggah Ifa
“Terus, kamu tau dari mana?”
“ini alasanku. jika difikir dengan logika, kamu tidak terlalu tidur semalam, jadi telingamu masih bisa mendengar suara, suara yang kamu dengar lalu terfikirkan secara tidak langsung hingga terbawa mimpi!” Ifa menjelaskan
“Ia, ia…. Lalu masalahnya, dari mana suara katak itu???”
“Suara katak itu memang suara katak sungguhan, kemarin, ada benda berwarna hijau ditopimu, aku sendiri tak menyangka kalau ternyata itu ternyata seekor katak…!”
“Kenapa kamu tidak bilang padaku?”
“Yah, mau bagaimana lagi, si Ildan keburu mengajak pulang hinnga konsentrasiku buyar seketika. Mungkin katak itu menyangkut dibajumu ketika kamu melempar keatas karena kaget dan berpindah pada topi yang kamu kenakan! ya, sudahlah, yang penting sekarang kamu suruh Bi Ijah untuk cari kodok itu, lalu dilepas dikolam kamu!"
Neisya mengangguk. namun Ifa malah tertawa lagi. ifa pun kembali memasang wajah cemberut dan menarik pipi Ifa kuat-kuat.



Wanita Patah hati


Tak pernah hatiku inginkan terluka
Tak pernah hatiku terasa perih
Selama hidupku ku jalani,,,
Mungkin sudah waktunya aku rasa ada 
Dunia tua ini,,,,
,,,
Musim penghujan datang,
Seakan menemaniku,,,
Dengan tetesannya yang basahiku,
Dikursi taman yang aku singgahi,,,
Dipikiranku,,,
Ingin kuberdiri di sebuah tebing,
Dan berteriak sekuat mungkin,,,
Aku,,,,
Patah hatiii,,,,

Berakhir semua cerita,
Karena ungkapan yang aku katakan
Adalah ungkapan yang perasaan yang ada dihatiku,,,

Ku bernaung dalam sepiku,
Dan berusaha ingat,,,
Hidupku bukanlah untuk ini,,,,
Cintaku membuka mata hatiku,,,
Ntuk menjalani sepertiga umur yang masih ada ,,,,
Tanpa harus ku menyerah pada keadaan yang ada padaku,,,

SAHABAT

sudah sekitar setengah tahun aku berada diKota Beruang madu ini. tetapi, tetap saja, tak ku lupa sahabat2 ku yg kini tlah jauh dari pandangan,,,,, tetapi, Alhamdulillah, lambat laun aku menemukan sahabat kembali di kota ini, seseorang yang banyak memiliki banyak kesamaan pada diriku.

mulai dari kesukaan, pengalaman2, hingga jalan pemikiran yang hampir serupa...
semua hampir sama. aku pun cukup senang karena aku bisa membuat kisah baru dengan sahabat baru ku ini,,,,,

seru,,,! saling berbagi cerita, bercanda dan berusaha saling mengerti satu sama lain.
eits,,,, kurang menarik bukan jika jalannya sebuah bpersahabatan begitu saja tanpa ada masalah?
yah,,,,, masalah itu pun datang ketika kami saling berlawanan pendapat dalam sebuah tugas kelompok. masing2 dari kami berusaha mempertahankan jawaban. huam,,,, sama-sama ngambek dech..... untung saja temanku yg lain bisa membantu permasalahan kami....

semenjak itu, kami mulai tidak terlalu tampak akrab lagi.... mulai jarang berbicara, dan jarang bercanda. kami memang punya sifat yang sama, yah,,, sama-sama keras kepala!!!
sesekali, kutengok meja dan kursi dibelakangku, sekiranya ada tempat kosong yg bisa aku duduki. aku memang berusaha menjauh dari sahabat baru ku ini...
namun,,,, ternyata, tidak ada yang kosong,,,,, !!! huhhhh,,, sebeelll,,,, masa aku harus duduk ma dia trus siechhh,,,,,!!!

hari ku terus berjalan,dengan si cewek 'keras kepala' itu (hehehe,,, padahal, sama-sama keras kepala)
tiba-tiba sebuah pemikiran baru muncul dikepalaku...
"bersahabat harus bisa mengalah dan berusaha melengkapi kekurangan satu sama lain"
yah,,,,
entah lah,,, tetapi itulah yang ada difikiranku,,,,
memang bener siech, kalau kita menjauhi seseorang karena kekurangannya, lalu cari sahabat baru, belum tentu toh kita bisa dapat seperti dia lagi. lagi pula, tak mudah pula kita mendapat sahabat yg sejalan dengan kita. siapa tau sahabat baru malah yg ninggalin kita,,,, huaa,,,,,,,,,

akhirnya, aku pun mencoba memahami keadaan,. ku coba diriku untuk mengalah, dan ternyata Alhamdulillah, caraku berhasil!!! kami akhirnya berteman kembali lebih baik dari sebelumnya!

Rasa Hati (16 AGUSTUS 2009)

Bla seiring wktu brjalan,
mmbuka tkdir knyataan, yang mmbua prih dihati,
dan hncur di diri,
kan ada yg trluka na hati,
linangan air mta,
dan kkcwaan mndalam,

kpan lgi hrz q trma,
klau bkan lgi skrang,

sraut wjah yg q knal,
sprti t' bza prgi,
wlau rza hti ni traza hncur krnax,

wlau kdang htq slit mnrmax,
q hnya bza pazrah dn brdoa,
smoga ia sdar 
akan rza hti yg mnya"ngixa. . . ,

cintaku mati untuk cinta (12 januari 2011)


Kupasrahkan hatiq,
diantara kemelut dunia yang menghantuiku,,,
q sadar, ku diciptakan dengan tujuan tertentu

ku tau hatiku ingin dicintai
namun aku tau aq sudah maati rasa,
bersama embun yang sudah menghilang dipanas mentari
hatiku yg terluka, seakan memaksaq
untuk melupakan semua yang ada

ku tau q terluka, 
karena tetesan air mata ini berlinang 
disenja yang menghilang

kulahir dengan kesucian, dan aku harap,
ketika aku pulang kembali seperti itu pula....

aku chayank kamu karena Allah....

Monday, September 12, 2011

lirik 'Insya Allah' Maher Zain


Lirik lagu Maher Zain Insha Allah (God Will)


Every time you feel like you cannot go on
You feel so lost and that you’re so alone
All you see is night and darkness all around
You feel so helpless you can’t see which way to go
Don’t despair and never lose hope
’Cause Allah is always by your side
Insha Allah, Insha Allah
Insha Allah you’ll find your way
Insha Allah, Insha Allah
Insha Allah you’ll find your way
Every time you commit one more mistake
You feel you can’t repent and that it’s way too late
You’re so confused wrong decisions you have made
Haunt your mind and your heart is full of shame
But don’t despair and never lose hope
’Cause Allah is always by your side
Insha Allah, Insha Allah
Insha Allah you’ll find your way
Insha Allah, Insha Allah
Insha Allah you’ll find your way
Turn to Allah He’s never far away
Put your trust in Him, raise your hands and pray
Ya Allah guide my steps, don’t let me go astray
You’re the only one who can show me the way
Show me the way, show me the way, show me the way
Insha Allah, Insha Allah
Insha Allah we’ll find our way
Insha Allah, Insha Allah
Insha Allah we’ll find our way
Insha Allah, Insha Allah
Insha Allah we’ll find our way
Insha Allah, Insha Allah
Insha Allah we’ll find our way


gudanglagu.com Free Download Lagu Maher Zain Insha Allah (God Will) MP3 Lirik 4shared Gratis Chord Video Album 

Orang Tua


Tataplah dirinya,
Tatap hatinya, cintanya, pengorbanannya
Tanya pada jasadmu, Tanya!!
Siapa perantara yang membesarkanmu, siapa?
Tidakkah kau pernah berfikir,
Dimana kau letakkan hatimu saat kau berkata ‘ah’,
Membantah dengan kobaran kebencian,
Melupakan kasih sayangnya dibuaian
Kau bodoh, dungu,,,
 sadarlah, sadar
Tuhan ciptakan kamu melalui perantara dirinya,
Pertaruhan nyawa untuk kamu,
Kembalilah ke masa lalu, waktu ia terbangun dilelapnya malam,
Untuk mendiamkanmu dari kegelisahanmu,
Diwaktu engkau kelaparan,
Ia memberikan Asi yang tidak berpungut biaya,
Saat kau sakit, dia selalu cemas padamu
Mencari jalan terbaik untuk mengobatimu,
Tapi, kini kau sombong
Kau angkuh karena bisa berdiri sendiri,,,
Sadarlah kawan, sadar,,,
Kelak kau akan jadi orang tua juga,,,,

Sunday, September 11, 2011

kerja keras itu indah

Seperti arang yang habis dimakan api,  itulah yang kurasakan selama ini. begitu juga yang kurasakan sejak menempati ruangan kelas terpojok disekolah (maksudnya lokasinya). tak bersama teman sekelasku lagi, pada awalnya mengubahku menjadi tak berpangku tangan dalam mengerjakan tugas. namun, lambat laun, kenapa jadi begini lagi. semangat itu tiba-tiba memudar lagi. 
pada awalnnya, sih, aku berpendapat 'ah, nanti aku belajar!" eh, ternyata, lupa pada janjiku sendiri. nggak belajar dech! besoknya, paginya aku sibuk kerjain tugas lagi disekolah. lihat punya temen. 
tetapi, ini sungguh terasa bahwa ini bukanlah diriku sendiri. apa ini yah, namanya pengaruh pergaulan? ayolah, mungkin aku saja yang menyepelekan hal kecil hingga jadi begini.
ulangan matematika udah berusaha ngerjainjur,  walaupun nggk belajar malamnya dengan serius. yah, inilah satu kesalahan lagi, kurang latihan! 
jujur, sejak dibangku sekolah dasar, hal yang paling kusenangi adalah latihan. latihan-latihan matematika jauh lebih memberi kesan sehingga mudah diingat daripada hanya menghapal! tapi, terlepas dari itu semua, dibangku Sekolah Menengah Atas yang kudapat hanya sedikit contoh soal, sedikit pertemuan, dan sedikit pembahasan. 
mungkin, aku terlalu banyak mengeluh untuk hal ini sehingga aku melupakan hal yang lebih penting. 'Kemauan dan niat'lah sebenarnya yang bisa aku lakukan untuk bisa melakukan itu semua.
ini semua terbukti ketika ada tugas fisika. memang sih, ada pilihannya, tapi paling nggak aku berusaha 'ngube-ngubek' rumus supaya bisa dapat jawaban. pake logika segala. ngebayangin soal ceritanya yang sederhana namun gak bisa dianggap enteng. kurang lebih 2 jam aku berusaha kerjain. mp3 laptop gue sampe ditegur sama mama karena kenyaringan. disuru matiin.   tapi, gak jadi, bilang mama suru kecilin. agak aneh memang. belajar kok pake musik!
apa boleh dikata memang, gue meemang suka ngantuk. diperistiwa sebelumnya, gue kadang ketiduran mpe subuh atw nggk pagi. gelagaban gue deh!
tapi, alhamdulillah, kerja keras gue dapet hasil. gue bisa kerjai banyak soal dan tau cara kerjanya. ooh, semua memang harus dari kerja keras. kerja keras itu memang gak gampang, namun hasilnya memang terasa lebih memuaskan, jauh lebih memuaskan meskipun gak setinggi nilai orang lain. lain dari hasil nyontek, walaupun nilai tinggi, nggk da rasa bangga itu dalam diri... alhamdulillah, ya , sesuatu! #Mba Syahrini mode on