Thursday, December 23, 2010

Perselisihan Di semester ke 2

Aku gak tau apa yang harus kulakukan agar ia mau menganggapku sebagai sahabatnya lagi. ia seperti menjauh dan membenci diriku. kadang, bahkan dia seperti berusaha menghapus diriku dari kehidupannya.

aku baru sadar setelah aku membuka profilnya. 'Tambahkan sebagai teman' itulah yang aku bisa baca karena ia telah menghapusku dari temannya. entah, aku tak mengerti bagaimana jalan pikiran manusia peranakan tinggi ini. memang cukup menyebalkan bagiku. apalagi ia satu kelas dengan diriku. 

untungnya, ini bukan yang pertama bagiku. dulu waktu mash Dibangku putih biru, aku lebih merasakan namanya patah hati berat. hampir bisa dibilang cengeng untuk anak perempuan diusiaku masa itu. 

aku tak menyangka, dulu, waktu aku masih kelas 7, aku masih belum mengerti arti cinta. namun, aku sempat membuat puisi tentang cinta. bayangin aja. anak masih kelas 4 SD bikin puisi cinta, sok romantis tapi belum tahu rasanya cinta yang sesuangguhnya.  yah, sebenarnya sih bisa dibilang mau bikin lagu, tpi udah di salah arti. 

"CINTA ....
PANDANGAN PERTAMA
PADA SI DIA, OH SI DIAA,,,,,,,

hanya inilah yang aku ingat dari puisi buatanku pada usia itu.......
padahal g tau rasanya, tapi kebanyakan dengerin lagu cinta, sih, jadi kefikiran ini saja. menginjak kelas 1 SMP, aku pun mulai mengenal apa itu cinta. cinta monyet dengan teman sekelas yang cakep, putih namun botak. hehehe,,,,, oh, my god,,,,, dia bener-bener gagah, tau.

kini aku sudah mengenakan seragam putih abu-abu, waktu seperti cepat sekali berputar, dan kini aku mudah seklai merasakan ketertarikan oleh lawan jenis. Akhirnya, akupun terlibat dalam kasus cinta runyam. yah, mau apalagi, keinginan sang ibunda tak dapat kutolak mengingat semua kkemudahan akan ada jika mendapat restu darinya. ia melarangku untuk pacaran.
telat tu cowok nembak!!! hingga kedekatan ini pun mulai bermasalah.
beberapa kali aku mengirim pesan-pesan padanya ... '
"Peace, peace, and peace...'
tetapi, semua terasa percuma,,,
sosok yang kukenal dari dirinya ternyata belum semua yang aku kenali. mungkin inilah sosok asli dirinya,,,,
beberapa waktu lalu, seorang teman lamaku menghubungiku. Sebut saja dia 'T'. dia adalah seorang yang pernah mewarnai hatiku dalam cinta tanpa ikatan. terjungkil balik aku dalam semua perasaan hingga buatku tak sanggup untuk meneruskan hubungan tanpa kejelasan itu.
tetapi, kini ia hanya ku anggap sebagai teman. ia sendiri mencoba untuk memperbaiki semuanya, namun, aku tak sanggup untuk membiarkan dirinya membwaku kek kursi pelaminan.
"Kak, aku punya masalh ini! dikelas ku ada seorang pria yang mendekatiku. akhirnya kami sempat dekat, namun karena aku tidak bisa memberi apa-apa atupun jawaban 'ya' banyak perubahan pada dirinya. Kini ia pun menganggapku seperti tidak ada. aku sangat kesal dan jengkel!"
"Yah, dulu kakak juga seperti itu dek,,,, dia belum bisa meneerima keadaan sehingga ia melakukan cara seperti tadi untuk melupakanmu,,,,!"
"Entahlah, apa yang ia fikirkan. Meskipunm ia akhirnya menyukai teman-temanku, aku tak masalah, asal dia mau menanggapku tetap sebagai teman!"
"Yah, de,,, mungkin suatu hari dia akan sadar, seperti kakak,,,,,,
yah,,,, aku hanya bisa berharap semoga itu benar dan jadi kenyataan,,,,,,,,,,