Wednesday, December 28, 2011

Azab Tak Berjilbab di Dunia



Posted: Juni 5, 2009 in Kajian Wanita

Rasulullah bersabda, “Para wanita yang berpakaian tetapi (pada hakikatnya) telanjang, lenggak-lengkok, kepala mereka seperti punuk unta, mereka tidak akan masuk surga dan tiada mencium semerbak harumnya (HR. Abu Daud) Rasulullah bersabda, “Tidak diterima sholat wanita dewasa kecuali yang memakai khimar (jilbab) (HR. Ahmad, Abu Daud, Tirmidzi, bn Majah)
Penelitian ilmiah kontemporer telah menemukan bahwasannya perempuan yang tidak berjilbab atau berpakaian tetapi ketat, atau transparan maka ia akan mengalami berbagai penyakit kanker ganas di sekujur anggota tubuhnya yang terbuka, apa lagi gadis ataupun putri-putri yang mengenakan pakaian ketat-ketat. Majalah kedokteran Inggris melansir hasil penelitian ilmiah ini dengan mengutip beberapa fakta, diantaranya bahwasanya kanker ganas milanoma pada usia dini, dan semakin bertambah dan menyebar sampai di kaki. Dan sebab utama penyakit kanker ganas ini adalah pakaian ketat yang dikenakan oleh putri-putri di terik matahari, dalam waktu yang panjang setelah bertahun-tahun. dan kaos kaki nilon yang mereka kenakan tidak sedikitpun bermanfaat didalam menjaga kaki mereka dari kanker ganas. Dan sungguh Majalah kedokteran Inggris tersebut telah pun telah melakukan polling tentang penyakit milanoma ini, dan seolah keadaan mereka mirip dengan keadaan orang-orang pendurhaka (orang-orang kafir Arab) yang di da’wahi oleh Rasulullah. Tentang hal ini Allah berfirman: Dan ingatlah ketika mereka katakan: Ya Allah andai hal ini (Al-Qur’an) adalah benar dari sisimu maka hujanilah kami dengan batu dari langit atau datangkanlah kepada kami azab yang pedih ( Q.S. Al-Anfaal:32)
Dan sungguh telah datang azab yang pedih ataupun yang lebih ringan dari hal itu, yaitu kanker ganas, dimana kanker itu adalah seganas-ganasnya kanker dari berbagai kanker. Dan penyakit ini merupakan akibat dari sengatan matahari yang mengandung ultraviolet dalam waktu yang panjang disekujur pakaian yang ketat, pakaian pantai (yang biasa dipakai orang-orang kafir ketika di pantai dan berjemur di sana) yang mereka kenakan. Dan penyakit ini terkadang mengenai seluruh tubuh dan dengan kadar yang berbeda-beda. Yang muncul pertama kali adalah seperti bulatan berwarna hitam agak lebar. Dan terkadang berupa bulatan kecil saja, kebanyakan di daerah kaki atau betis, dan terkadang di daerah sekitar mata; kemudian menyebar ke seluruh bagian tubuh disertai pertumbuhan di daerah-daerah yang biasa terlihat, pertautan limpa (daerah di atas paha), dan menyerang darah, dan menetap di hati serta merusaknya.
Terkadang juga menetap di sekujur tubuh, diantaranya: tulang, dan bagian dalam dada dan perut karena adanya dua ginjal, sampai menyebabkan air kencing berwarna hitam karena rusaknya ginjal akibat serangan penyakit kanker ganas ini. Dan terkadang juga menyerang janin di dalam rahim ibu yang sedang mengandung. Orang yang menderita kanker ganas ini tidak akan hidup lama, sebagaimana obat luka sebagai kesempatan untuk sembuh untuk semua jenis kanker (selain kanker ganas ini), dimana obat-obatan ini belum bisa mengobati kanker ganas ini.
Dari sini, kita mengetahui hikmah yang agung anatomi tubuh manusia di dalam perspektif Islam tentang perempuan-perempuan yang melanggar batas-batas syari’at. yaitu bahwa model pakaian perempuan yang benar adalah yang menutupi seluruh tubuhnya, tidak ketat, tidak transparan, kecuali wajah dan telapak tangan. Dan sungguh semakin jelaslah bahwa pakaian yang sederhana dan sopan adalah upaya preventif yang paling bagus agar tidak terkena “adzab dunia” seperti penyakit tersebut di atas, apalagi adzab akhirat yang jauh lebih dahsyat dan pedih. Kemudian, apakah setelah adanya kesaksian dari ilmu pengetahuan kontemporer ini -padahal sudah ada penegasan hukum syari’at yang bijak sejak 14 abad silam- kita akan tetap tidak berpakaian yang baik (jilbab), bahkan malah tetap bertabarruj???
( Sumber: Al-I’jaaz Al-Ilmiy fii Al-Islam wa Al-Sunnah Al-Nabawiyah, Oleh :Muhammad Kamil Abd Al-Shomad )

Untuk Wanita Muslimah


"JILBAB MENYELAMATKANMU DARI SIKSA API NERAKA"



 Mohon maaf bukan niat hati tuk menghakimi temen-temen yang belum bisa memakai jilbab tapi pada dasarnya hanya sekedar untuk saling mengingatkan saja sesama umat islam khususnya wanita,,"
Imam Ali as berkata:
“Saya dan Fathimah menghadap Rasulullah saw dan kami melihat beliau dalam keadaan menangis tersedu-sedu dan kami berkata kepada beliau: “Demi ayah dan ibuku sebagai jaminanmu, apa yang membuat anda menangis tersedu-sedu?”

Rasulullah bersabda:
“wahai Ali pada malam mi’raj ketika aku pergi ke langit ,aku melihat wanita–wanita umatku dalam azab dan siksa yang sangat pedih sehingga aku tidak mengenali mereka. Oleh karena itu, sejak aku melihat pedihnya azab dan siksa mereka, aku menangis.
Kemudian beliau bersabda:
1. Aku melihat wanita yang digantung dengan rambutnya dan otak kepalanya mendidih.

Rasulullah saw bersabda:
“Wanita yang digantung dengan rambutnya dan otak kepalanya mendidih adalah wanita yang tidak mau menutupi rambutnya dari pandangan laki-laki yang bukan mahram.

Sepenggal cerita Ali as diatas dari 11 sabda Rosullullah mengenai wanita yang masuk neraka nererangkan dengan jelas bahwasanya seorang wanita akan masuk neraka jika tidak menutupi rambutnya atau memakai jilbab(Hijab)

Mungkin Kaum wanita sekarang menyangka bahwa tidak memakai jilbab adalah dosa kecil,bahkan ada yang bilang lebih baik tak memakai jelbab dari pada memakai juga tak bisa menjaga kelakuannya"Kaum wanita menganggap yang terpenting hatinya dan bisa menjaga prilaku dan mengerjakan sholat, puasa, zakat dan haji yang mereka lakukan. 

Al-Qur'an surat  Al-Maidah ayat 5 baris terakhir yang artinya sbb:
“….. Barang siapa yang mengingkari hukum-hukum syariat Islam sesudah beriman, maka hapuslah pahala amalnya bahkan di akhirat dia termasuk orang-orang yang merugi”.
Sebagaimana telah diterangkan dimuka, memakai jilbab bagi kaum wanita adalah hukum syariat Islam yang digariskan Allah dalam surat An-Nur ayat 59. Jadi kaum wanita yang tak memakainya, mereka telah mengingkari hukum syariat Islam dan bagi mereka berlaku ketentuan Allah yang tak bisa ditawar lagi, yaitu hapus pahala shalat, puasa, zakat dan haji mereka?.

Sikap Allah diatas ini sama dengan sikap manusia dalam kehidupan sehari-hari sebagai terlambang dari peribahasa seperti:“Rusak susu sebelanga, karena nila setitik,”. Contoh segelas susu adalah enak diminum. Tetapi kalau dalam susu itu ada setetes kotoran manusia, kita tidak membuang kotoran tersebut lalu meminum susu tersebut, tetapi kita membuang seluruh susu tersebut.
Begitulah sikap manusia jika ada barang yang kotor mencampuri barang yang bersih. Kalau manusia tidak mau meminum susu yang bercampur sedikit kotoran, begitu juga Allah tidak mau menerima amal ibadah manusia kalau satu saja perintah-Nya diingkari.
Di dalam surat Al A’raaf ayat 147, Allah menegaskan lagi sikapNya terhadap wanita yang tak mau memakai jilbab, yang berbunyi sbb.:

“Orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami, juga mendustakan akhirat, hapuslah seluruh pahala amal kebaikan. Bukankah mereka tidak akan diberi balasan selain dari apa yang telah mereka kerjakan?”

Kaum wanita yang tak memakai jilbab didalam hidupnya, mereka telah sesuai dengan bunyi ayat Allah diatas ini, hapuslah pahala shalat, puasa, zakat, haji mereka.

Kaum wanita yang tak mau memakai jilbab berada dalam neraka sebagaimana bunyi hadits Nabi Muhammad SAW diatas, juda ditegaskan Allah sebagaimana firmanNya di dalam surat Al A’raaf ayat 36 yang artinya seperti:

“Adapun orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami dan menyombongkan diri terhadapnya, mereka itulah penghuni neraka, mereka kekal didalamnya”.

Kaum wanita yang tak mau memakai jilbab, adalah mendustakan ayat Allah surat An Nur ayat 31 dan Al Ahzab ayat 59 dan menyombongkan diri terhadap perintah Allah tersebut, maka sesuai dengan bunyi ayat tersebut diatas mereka kekal didalam neraka.
Ummat Islam selama ini menyangka tidak kekal didalam neraka, karena ada syafaat atau pertolongan Nabi Muhammad SAW yang memohon kepada Allah agar ummat yang berdosa dikeluarkan dari neraka. Mereka yang dikeluarkan Allah dari neraka, mereka yang dalam hidupnya ada perasaan takut kepada Allah. Tetapi kaum wanita yang tak mau memakai jilbab, tidak ada perasaan takutnya akan siksa Allah, sebab itulah mereka kekal didalam neraka.

Sekarang kaum wanita yang tak mau berjilbab, dapat menanyakan kepada hati nurani mereka masing-masing. Apakah terasa berdosa bagaikan gunung yang sewaktu-waktu jatuh menghimpitnya atau bagaikan lalat yang hinggap dihidung mereka?.
Kalau kaum wanita yang tak mau memakai jilbab, menganggap enteng dosa mereka bagaikan lalat yang hinggap dihidungnya, maka tak akan bertobat didalam hidupnya. Atau dalam perkataan lain tidak ada perasaan takutnya kepada Allah, sebab itu mereka kekal didalam neraka sebagaimana bunyi surat Al-A’raaf ayat 36 di atas. Jadi mereka tak mendapat syafaat atau pertolongan Nabi Muhammad SAW nanti di akhirat.

Banyak sekali kaum wanita yang tak berjilbab sungguhpun mereka mendirikan shalat, puasa, zakat dan haji, tetapi telah hapus nilai pahalanya disisi Allah telah terjadi di zaman kita ini dan akan berketerusan sampai hari kiamat, kecuali dakwah menghidupkan risalah jilbab ini dikerjakan bersama-sama oleh seluruh ummat Islam, yaitu dengan mencetak ulang buku yang tipis ini dengan jumlah yang banyak dan disebarkan secara cuma-cuma ketengah-tengah ummat Islam.

Sesungguhnya banyak kaum wanita yang hapus pahala shalatnya yang hidup di zaman ini dan di zaman yang akan datang, semata-mata karena mereka tidak memakai jilbab didalam hidup mereka, telah diisyaratkan Nabi Muhammad SAW dikala hidup beliau sebagaimana bunyi hadits dibawah ini yang artinya sbb:
  
“Ada satu masa yang paling aku takuti, dimana ummatku banyak yang mendirikan shalat, tetapi sebenarnya mereka bukan mendirikan shalat, dan neraka jahanamlah bagi mereka”.

Tafsir “…sebenarnya bukan mendirikan shalat…” dari hadits diatas, ialah nilai shalat mereka tidak ada disisi Allah karena telah hapus pahalanya disebabkan kaum wanita mengingkari ayat jilbab. Begitulah Nabi Muhammad SAW memberi peringatan kepada kita semua, bahwa banyak ummatnya dari kaum wanita yang masuk neraka biarpun mereka mendirikan shalat, tetapi tidak memakai jilbab didalam hidup,

"Semoga menjadi renungan kita bersama bahwa yang wajib itu tetap wajib hukumnya,,"
Kalau tidak mulai dari sekarang apakah kita akan menunggu hari lusa atau disaat kita sudah tua,,,?"
Ingat satu hal Malaikat maut itu tidak menunggumu hari lusa besok atau taun depan mungkin satu menit,jam atau hari esok kita telah dicabut nyawanya oleh malaikat maut,,"dan kita benar-benar menjadi orang yang merugi setelah hari itu datang kepada kita,,"

Buat teman-temanku Berjilbab Yuks,,,,"memakai jilbab itu indah dan terhormat dimata manusia juga dimata ALLAH"


tambahan dari Muth ne, yang tak kalah penting, mulailah menjaga hati, karena itu jilbapilah hati biar serasi dengan langkah kehidupan,,,
Aku tau, ternyata g da salahnya  menghargai ketika kita berfikir kita masih terlalu muda untuk berfikir kedepan. lalu dimanakah gerangan kita berfikir untuk kedepan dimana kita sendiri terlena oleh umur. Harta bapak dan ibu memang banyak, tapi alangkah kasiannya kita, pandangan untuk kedepan mulai kabur. 

mak, Allah benar-benar baik. saat uang ekonomi ini mulai menjempit, ada sesuatu yang ingin buatku menjadi yang berbeda. au  tau, semua harus dilakukan dengan pengorbanan. aku disini , mewarnai hidupku yang kelak juga akan menua dalam usia. tulisan-tulisan ini kelak akan menjadi kenangan. 


Sucikan hati, hanya hati yang bersih, yang bisa merasakan ketenangan dibalik masalah dunia yang tak habis-habis... 

Sunday, December 18, 2011

cerita-cerita


Kenalilah islam karena keindahannya. Gue sendiri baru menemukan keindahannya lewat pembelajaran Tarbiyah dan Liqa disekolah. Walaupun baru sedikit, tapi kalau digali lebih dalam, pasti lebih terasa indah.
Gue habis beli sebuah buku, yang judulnya ‘Meniru SIkap Rasullaulah ketika Disakiti’. Gue harap ini bisa jadi bacaan yang berguna sedari mengingat eraglobalisasi telah memoderenkan kehidupan yang kadang melupakan manusia pada arti kehidupan sebenarnya. 
Rasullah dan seorang nenek
Pada suat hari, dikota makkah yang panas, Rasullaulah melihat seorang nenek yang tengah menunggu seseorang untuk dimintai tolong untuk membawakan barang bawaannya. Terik matahari matahari membuat wanita tua itu kepayahan. Lalu lewat seorang pemuda.
“Hai, orang arab tolong bawakan barang ini. nanti akan aku bayar!”
Sesungguhnya wanita tua itu tidak mengetahui bahwasannya pemuda itu tidak tega melihat wanita yang sudah lanjut usia itu membawa barang beratnya sendirian. Maka ketika ia menghampirinya,  pemuda itu berkata “Aku akan mengangkatkan barangmu tanpa bayaran!” dengan penuh ketengan dia mengangkat barang bawaan si nenek tua tersebut.
Nenek tersebut sangat senang karena mendengar perkataan nenek tersebut. Terlebih, nenek tahu jika selama ini jarang orang membantu tanpa pamrih. Walaupun tidak meminta, jika diberi bayaranpun penerima sangat senang hati untuk menerima.
Nenek itu memandangi wajah pemuda itu yang bersih dan teduh. Dia yakin yang menolongnya adalah pemuda yang berbudi luhur dan jujur. Keyakinannya terbukti karena pemuda tersebut tidak mengeluh sedikitpun selama perjalanan.
Dipertengahan jalan, nenek tersebut memberi nasihat, ‘Kabarnya dikota Makkah ini ada seorang yang mengaku nabi, namanya Muhammad. Hati-hatilah engkau dengan orang itu. Jangan sampai engkau teperdaya mempercayainya!”
Dengan tersenyum pemuda itu berkata pada nenek tersebut, ‘Akulah Muhammad.”
Nenek itu terperangah kaget, setengah tidak percaya bahwa pemuda yang berbudi luhur itu adalah Muhammad. Selama ini ia hanya mengetahui dari kabar yang beredar dimasyarakat makkah bahwa Muhammad adalah seorang pemuda yang mengaku Nabi. Dia sendiri pun tidak mengetahui bagaimana kepribadian Muhammad, sehingga ia ikut menjelek-jelekkan beliau.
Stelah menyadari kekeliruannya, nenek itu lalu bersyahadat, ‘aku bersaksi bahwa tiada tuhan selain Allah, dan engkau adalah Rasullaullah, dan sesungguhnya engkau memiliki ahlak yang luhur!

Cerita diatas hanya sepenggal kisah kecil tentang Rasullaulah. Masih banyak lagi yang harus kita ketahui untuk dijadikan suri tauladan dalam kehidupan. Kesabarannya dalam berdakwah pada jalan kebenaran pun tak selalu lancar tanpa hambatan. Beliau tak pernah menyerah untuk terus menyeru pada agama Islam.

Saturday, December 17, 2011

tentang sahabat


 Semenjak dibangku SD, tak ada yang  menyebalkan bagiku, kecuali bermusuhan dengan teman-temanku sendiri. Sebenarnya penyebabnya hanyalah masalah sepele atau karena aksi mulut yang kadang keterlaluan. Aku sendiri pernah hampir ditelanjangi oleh teman perempuanku waktu bermain. Dia berfikir, itu tidak akan terjadi, aku hanya bisa menangis lalu pulang. Untung saja, beberapa yang cowok yang ikut bermain sedang menghadap kearah lain.
 Aku bukan orang yang pandai bergaul. Aku kadang minder untuk bergaul dekat dengan diri mereka yang aku anggap cantik. Aku seperti harus rela melalakuka  yang  apapun yang gak buat teman-temanku kecewa jika pergi kerumahku keadaannya sepi. Lingkungan disekitar rumahku memang cenderung sepi. Walaupun ada sebuah langgar kecil tepat disamping rumahku.
Entahlah, memang, tak semua salah mereka, kadang aku juga berbuat kesalahan yang sama. Aku membicarakan hal yang tak kusuka kepada seorang teman laki-laki, upps,,, ternyata, kritikku disampaikan pada yang bersangkutan. Akhirnya, aku pun dimusuhi. Untung saja, ia mau menegurku duluan waktu dekat perpisahan.
Hingga akhirnya, sewaktu aku menonton progam tv bernuansa islamiah, ‘Jangan pernah menyandarkan hidupmu pada manusia, karena bisa mengecewakan, sandarkan pada Allah!”
Yah, akhirnya, aku mulai mengerti, tak selamanya kita bisa berharap penuh pada orang lain, baik keuarga atau sahabat. Aku belajar mengerti, memahami apa yang kudengar, dan akhirnya aku mulai terbiasa untuk tidak menyadarkan harapan terlalu besar. Walaupun kadang kecolongannya juga rasanya.
Kini, aku merasakan lagi hal itu, mereka yang didekatku mungkin tak paham akan jalan fikiranku. Ada saatnya aku mengalah, dan ada saatnya aku ingin permintaanku ditanggapi dengan serius. Aku beberapa kali mengucapkan kata yang tak sepantasnya aku ucapkan karena terlalu emosi. Seharusnya, kubuang jauh-jauh kata itu dari fikiranku.
Seandainya mereka mengerti, tapi, ya, sudahlah, nasi telah menjadi bubur. Terpaksa masukin wortel, tirisan ayam, sayuran dan bahan lainnya biar tetap bisa dimakan. Huhhhh,,, istigfhar,,, astafirullahaladziimm,,,
Sebuah sugeti kini aku dapat, ‘maafkan, lupakan, anggap tak pernah terjadi dan biarkan selanjutnya itu menjadi urusan dia dengan tuhan’. Yah, dengan kata lain, aku berusaha melupakan peristiwa 13 Desember 2011 itu, diusia yang genap 17 tahun.
Aku gak tau bisa berteman dekat lagi dengan mereka atau tidak, yang jelas, ini membuatku berusaha lebih banyak diam sedari memperbaiki yang belum diperbaiki. Makasih, teman-teman, atas kejutannya. Walaupun, aku benci merasakannya, paling tidak kalian sudah membuka sisi gelapku yang harus terang bederang. Maafkan kata-kataku, khilafku.

Friday, December 9, 2011

istirahat Sejenak


gue g tau kenapa, gue lebih tertarik memfoto mereka kebanding ikut main games2.
Day pun turut berkonsentrasi memaikan 'Bambu Melayang' ini...


 akhirnya, serah jabatan dipegang oleh Dimas R. A.

Monday, November 21, 2011

tulisan kecil


gue memang suka berhayal. entah sampai kapan hayalan gue dapat melayang setinggi awan. Mungkin sampai aku benar-benar lepas dari bangku SMA ini dan mulai memasuki kehidupan sesungguhnya. aku harus apa? jujur, aku kurang suka bersaing memperebutkan sesuatu. perasaanku ingin cepat mengalah saja. tetapi itulah yang aku takutkan saat ini, salah seorang guruku bilang aku akan cepat menyingkir dalam mencari pekerjaan. tetapi, entahlah, aku tak menyalahkan pendapat itu. Tuhan memberikanku petunjuk-petunjuk yang sangat berati lewat Al-Qur'an dan Al- Hadis.

ini adalah salah satu dorongan gue untuk berusaha lebih baik  :




"Dan bahwasannya seorang manusia tidak akan memperoleh selain apa yang telah diusahakannya". An-Najm 39.

sebenarnya masuk juga nih, lanjutannya An-Najm 40  :
"dan bahwasannya usaha itu kelak akan diperlihatkan kepadanya"




itu membuktikan bahwasannya seseorang yang menanam seebuah pohon cabai, akan berbuah cabai. jika ia ingin mendapatkan strawberri, maka yang ia lakukan adalah menanam pohon strawberri. jadi, bagi lo semua yang pada punya cita-cita tinggi, lebih baik lakukan sekarang usaha untuk mencapai cita-cita itu. jangan terlena oleh waktu.

Fajar

Nomor Surat: 89

Jumlah ayat: 30 (tiga puluh) ayat
Diturunkan di:
Golongan surat:
Informasi Tambahan:
Demi fajar,
QS. al-Fajr (89) : 1
dan malam yang sepuluh,
QS. al-Fajr (89) : 2
dan yang genap dan yang ganjil,
QS. al-Fajr (89) : 3
dan malam bila berlalu.
QS. al-Fajr (89) : 4
Pada yang demikian itu terdapat sumpah (yang dapat diterima) oleh orang-orang yang berakal.
QS. al-Fajr (89) : 5
Apakah kamu tidak memperhatikan bagaimana Tuhanmu berbuat terhadap kaum Aad?,
QS. al-Fajr (89) : 6
(Yaitu) penduduk Iram yang mempunyai bangunan-bangunan yang tinggi,
QS. al-Fajr (89) : 7
Yang belum pernah dibangun (suatu kota) seperti itu, di negeri-negeri lain,
QS. al-Fajr (89) : 8
dan kaum Tsamud yang memotong batu-batu besar di lembah,
QS. al-Fajr (89) : 9
dan kaum Firaun yang mempunyai pasak-pasak (tentara yang banyak),
QS. al-Fajr (89) : 10
Yang berbuat sewenang-wenang dalam negeri,
QS. al-Fajr (89) : 11
lalu mereka berbuat banyak kerusakan dalam negeri itu,
QS. al-Fajr (89) : 12
karena itu Tuhanmu menimpakan kepada mereka cemeti azab,
QS. al-Fajr (89) : 13
sesungguhnya Tuhanmu benar-benar mengawasi.
QS. al-Fajr (89) : 14
Adapun manusia apabila Tuhannya mengujinya lalu dimuliakan-Nya dan diberi-Nya kesenangan, maka dia berkata: “Tuhanku telah memuliakanku”.
QS. al-Fajr (89) : 15
Adapun bila Tuhannya mengujinya lalu membatasi rezekinya maka dia berkata: “Tuhanku menghinakanku”.
QS. al-Fajr (89) : 16
Sekali-kali tidak (demikian), sebenarnya kamu tidak memuliakan anak yatim,
QS. al-Fajr (89) : 17
dan kamu tidak saling mengajak memberi makan orang miskin,
QS. al-Fajr (89) : 18
dan kamu memakan harta pusaka dengan cara mencapur baurkan (yang halal dan cara yang bathil),
QS. al-Fajr (89) : 19
dan kamu mencintai harta benda dengan kecintaan yang berlebihan.
QS. al-Fajr (89) : 20
Jangan (berbuat demikian). Apabila bumi digoncangkan berturut-turut,
QS. al-Fajr (89) : 21
dan datanglah Tuhanmu; sedang malaikat berbaris-baris.
QS. al-Fajr (89) : 22
Dan pada hari itu diperlihatkan neraka Jahannam; dan pada hari itu ingatlah manusia akan tetapi tidak berguna lagi mengingat itu baginya.
QS. al-Fajr (89) : 23
Dia mengatakan: “Alangkah baiknya kiranya aku dahulu mengerjakan (amal saleh) untuk hidupku ini.”
QS. al-Fajr (89) : 24
Maka pada hari itu tiada seorangpun yang menyiksa seperti siksa-Nya,
QS. al-Fajr (89) : 25
dan tiada seorangpun yang mengikat seperti ikatan-Nya.
QS. al-Fajr (89) : 26
Wahai jiwa yang tenang.
QS. al-Fajr (89) : 27
Kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang puas lagi diridhai-Nya.
QS. al-Fajr (89) : 28
Maka masuklah ke dalam jamaah hamba-hamba-Ku,
QS. al-Fajr (89) : 29
dan masuklah ke dalam surga-Ku.
QS. al-Fajr (89) : 30

Sunday, November 20, 2011

At-Takwir

At-Takwir

Nomor Surat: 81
Arti Nama Surat: Menggulung
Jumlah ayat: 29 (dua puluh sembilan) ayat
Diturunkan di:
Golongan surat:
Informasi Tambahan:
Apabila matahari digulung,
QS. at-Takwir (81) : 1
dan apabila bintang-bintang berjatuhan,
QS. at-Takwir (81) : 2
dan apabila gunung! Gunung dihancurkan,
QS. at-Takwir (81) : 3
dan apabila unta-unta yang bunting ditinggalkan (tidak diperdulikan),
QS. at-Takwir (81) : 4
dan apabila binatang-binatang liar dikumpulkan,
QS. at-Takwir (81) : 5
dan apabila lautan dijadikan meluap,
QS. at-Takwir (81) : 6
dan apabila ruh-ruh dipertemukan (dengan tubuh),
QS. at-Takwir (81) : 7
apabila bayi-bayi perempuan yang dikubur hidup-hidup ditanya,
QS. at-Takwir (81) : 8
karena dosa apakah dia dibunuh,
QS. at-Takwir (81) : 9
dan apabila catatan-catatan (amal perbuatan manusia) dibuka,
QS. at-Takwir (81) : 10
dan apabila langit dilenyapkan,
QS. at-Takwir (81) : 11
dan apabila neraka Jahim dinyalakan,
QS. at-Takwir (81) : 12
dan apabila surga didekatkan,
QS. at-Takwir (81) : 13
maka tiap-tiap jiwa akan mengetahui apa yang telah dikerjakannya.
QS. at-Takwir (81) : 14
Sungguh, Aku bersumpah dengan bintang-bintang,
QS. at-Takwir (81) : 15
Yang beredar dan terbenam,
QS. at-Takwir (81) : 16
demi malam apabila telah hampir meninggalkan gelapnya,
QS. at-Takwir (81) : 17
dan demi subuh apabila fajarnya mulai menyingsing,
QS. at-Takwir (81) : 18
sesungguhnya Al Qur’an itu benar-benar firman (Allah yang dibawa oleh) utusan yang mulia (Jibril),
QS. at-Takwir (81) : 19
Yang mempunyai kekuatan, yang mempunyai kedudukan tinggi di sisi Allah yang mempunyai Arsy,
QS. at-Takwir (81) : 20
Yang ditaati di sana (di alam malaikat) lagi dipercaya
QS. at-Takwir (81) : 21
dan temanmu (Muhammad) itu bukanlah sekali-kali orang yang gila.
QS. at-Takwir (81) : 22
Dan sesungguhnya Muhammad itu melihat Jibril di ufuk yang terang.
QS. at-Takwir (81) : 23
Dan dia (Muhammad) bukanlah seorang yang bakhil untuk menerangkan apa yang ghaib.
QS. at-Takwir (81) : 24
Dan Al Qur’an itu bukanlah perkataan syaithan yang terkutuk,
QS. at-Takwir (81) : 25
maka ke manakah kamu akan pergi?
QS. at-Takwir (81) : 26
Al Qur’an itu tiada lain hanyalah peringatan bagi semesta alam,
QS. at-Takwir (81) : 27
(yaitu) bagi siapa di antara kamu yang mau menempuh jalan yang lurus.
QS. at-Takwir (81) : 28
Dan kamu tidak dapat menghendaki (menempuh jalan itu) kecuali apabila dikehendaki Allah. Tuhan semesta alam.
QS. at-Takwir (81) : 29

Al-Ghasyiyah


Arti Nama Surat: Hari pembalasan
Jumlah ayat: 26 (dua puluh enam) ayat
Diturunkan di:
Golongan surat:
Informasi Tambahan:
Sudah datangkah kepadamu berita (tentang) hari pembalasan?
QS. al-Ghasyiyah (88) : 1
Banyak muka pada hari itu tunduk terhina,
QS. al-Ghasyiyah (88) : 2
bekerja keras lagi kepayahan,
QS. al-Ghasyiyah (88) : 3
memasuki api yang sangat panas (neraka),
QS. al-Ghasyiyah (88) : 4
diberi minum (dengan air) dari sumber yang sangat panas.
QS. al-Ghasyiyah (88) : 5
Mereka tiada memperoleh makanan selain dari pohon berduri
QS. al-Ghasyiyah (88) : 6
Yang tidak menggemukkan dan tidak pula menghilangkan lapar.
QS. al-Ghasyiyah (88) : 7
Banyak muka pada hari itu berseri-seri
QS. al-Ghasyiyah (88) : 8
merasa senang karena usahanya,
QS. al-Ghasyiyah (88) : 9
dalam surga yang tinggi,
QS. al-Ghasyiyah (88) : 10
tidak kamu dengar di dalamnya perkataan yang tidak berguna.
QS. al-Ghasyiyah (88) : 11
Di dalamnya ada mata air yang mengalir.
QS. al-Ghasyiyah (88) : 12
Di dalamnya ada takhta-takhta yang ditinggikan,
QS. al-Ghasyiyah (88) : 13
dan gelas-gelas yang terletak (di dekatnya),
QS. al-Ghasyiyah (88) : 14
dan bantal-bantal sandaran yang tersusun,
QS. al-Ghasyiyah (88) : 15
dan permadani-permadani yang terhampar.
QS. al-Ghasyiyah (88) : 16
Maka apakah mereka tidak memperhatikan unta bagaimana dia diciptakan,
QS. al-Ghasyiyah (88) : 17
dan langit, bagaimana ia ditinggikan?
QS. al-Ghasyiyah (88) : 18
Dan gunung-gunung bagaimana ia ditegakkan?
QS. al-Ghasyiyah (88) : 19
Dan bumi bagaimana ia dihamparkan?
QS. al-Ghasyiyah (88) : 20
Maka berilah peringatan, karena sesungguhnya kamu hanyalah orang yang memberi peringatan.
QS. al-Ghasyiyah (88) : 21
Kamu bukanlah orang yang berkuasa atas mereka,
QS. al-Ghasyiyah (88) : 22
tetapi orang yang berpaling dan kafir,
QS. al-Ghasyiyah (88) : 23
maka Allah akan mengazabnya dengan azab yang besar.
QS. al-Ghasyiyah (88) : 24
Sesungguhnya kepada Kami-lah kembali mereka,
QS. al-Ghasyiyah (88) : 25
kemudian sesungguhnya kewajiban Kami-lah menghisab mereka.
QS. al-Ghasyiyah (88) : 26

Asy-Syu’ara

Asy-Syu’ara

Nomor Surat: 26
Arti Nama Surat: Para penyair
Jumlah ayat: 227 (dua ratus dua puluh tujuh) ayat
Diturunkan di:
Golongan surat:
Informasi Tambahan:
Thaa siin miim
QS. asy-Syu’ara (26) : 1
Inilah ayat-ayat Al Qur’an yang menerangkan.
QS. asy-Syu’ara (26) : 2
Boleh jadi kamu (Muhammad) akan membinasakan dirimu, karena mereka tidak beriman.
QS. asy-Syu’ara (26) : 3
Jika Kami kehendaki niscaya Kami menurunkan kepada mereka mukjizat dari langit, maka senantiasa kuduk-kuduk mereka tunduk kepadanya.
QS. asy-Syu’ara (26) : 4
Dan sekali-kali tidak datang kepada mereka suatu peringatan baru dari Tuhan Yang Maha Pemurah, melainkan mereka selalu berpaling daripadanya.
QS. asy-Syu’ara (26) : 5
Sungguh mereka telah mendustakan (Al Qur’an), maka kelak akan datang kepada mereka (kenyataan dari) berita-berita yang selalu mereka perolok-olokkan.
QS. asy-Syu’ara (26) : 6
Dan apakah mereka tidak memperhatikan bumi, berapakah banyaknya Kami tumbuhkan di bumi itu pelbagai macam tumbuh-tumbuhan yang baik?
QS. asy-Syu’ara (26) : 7
Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat suatu tanda kekuasaan Allah. Dan kebanyakan mereka tidak beriman.
QS. asy-Syu’ara (26) : 8
Dan sesungguhnya Tuhanmu benar-benar Dialah Yang Maha Perkasa lagi Maha Penyayang.
QS. asy-Syu’ara (26) : 9
Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu menyeru Musa (dengan firman-Nya): “Datangilah kaum yang zalim itu,
QS. asy-Syu’ara (26) : 10
(yaitu) kaum Firaun. Mengapa mereka tidak bertakwa?”
QS. asy-Syu’ara (26) : 11
Berkata Musa: “Ya Tuhanku, sesungguhnya aku takut bahwa mereka akan mendustakan aku.
QS. asy-Syu’ara (26) : 12
Dan (karenanya) sempitlah dadaku dan tidak lancar lidahku maka utuslah (Jibril) kepada Harun.
QS. asy-Syu’ara (26) : 13
Dan aku berdosa terhadap mereka, maka aku takut mereka akan membunuhku”.
QS. asy-Syu’ara (26) : 14
Allah berfirman: “Jangan takut (mereka tidak akan dapat membunuhmu), maka pergilah kamu berdua dengan membawa ayat-ayat Kami (mukjizat-mukjizat); sesungguhnya Kami bersamamu mendengarkan (apa-apa yang mereka katakan).
QS. asy-Syu’ara (26) : 15
Maka datanglah kamu berdua kepada Firaun dan katakanlah olehmu: “Sesungguhnya Kami adalah Rasul Tuhan semesta alam,
QS. asy-Syu’ara (26) : 16
lepaskanlah Bani Israil (pergi) beserta kami. ”
QS. asy-Syu’ara (26) : 17
Firaun menjawab:” Bukankah kami telah mengasuhmu di dalam (keluarga) kami, waktu kamu masih kanak-kanak dan kamu tinggal bersama kami beberapa tahun dari umurmu,
QS. asy-Syu’ara (26) : 18
dan kamu telah berbuat suatu perbuatan yang telah kamu lakukan itu dan kamu termasuk orang-orang yang tidak membalas guna “.
QS. asy-Syu’ara (26) : 19
Berkata Musa: “Aku telah melakukannya, sedang aku di waktu itu termasuk orang-orang yang khilaf.
QS. asy-Syu’ara (26) : 20
Lalu aku lari meninggalkan kamu ketika aku takut kepadamu, kemudian Tuhanku memberikan kepadaku ilmu serta Dia menjadikanku salah seorang di antara Rasul-rasul.
QS. asy-Syu’ara (26) : 21
Budi yang kamu limpahkan kepadaku itu adalah (disebabkan) kamu telah memperbudak Bani Israil “.
QS. asy-Syu’ara (26) : 22
Firaun bertanya: “Siapa Tuhan semesta alam itu? ”
QS. asy-Syu’ara (26) : 23
Musa menjawab:” Tuhan Pencipta langit dan bumi dan apa-apa yang di antara keduanya. (Itulah Tuhanmu), jika kamu sekalian (orang-orang) mempercayai-Nya “.
QS. asy-Syu’ara (26) : 24
Berkata Firaun kepada orang-orang sekelilingnya: “Apakah kamu tidak mendengarkan? ”
QS. asy-Syu’ara (26) : 25
Musa berkata (pula): “Tuhan kamu dan Tuhan nenek-nenek moyang kamu yang dahulu “.
QS. asy-Syu’ara (26) : 26
Firaun berkata:” Sesungguhnya Rasulmu yang diutus kepada kamu sekalian benar-benar orang gila “.
QS. asy-Syu’ara (26) : 27
Musa berkata:” Tuhan yang menguasai timur dan barat dan apa yang ada di antara keduanya: (Itulah Tuhanmu) jika kamu mempergunakan akal “.
QS. asy-Syu’ara (26) : 28
Firaun berkata:” Sungguh jika kamu menyembah Tuhan selain aku, benar-benar aku akan menjadikan kamu salah seorang yang dipenjarakan “.
QS. asy-Syu’ara (26) : 29
Musa berkata:” Dan apakah (kamu akan melakukan itu) kendatipun aku tunjukkan kepadamu sesuatu (keterangan) yang nyata? ”
QS. asy-Syu’ara (26) : 30
Firaun berkata:” Datangkanlah sesuatu (keterangan) yang nyata itu, jika kamu adalah termasuk orang-orang yang benar “.
QS. asy-Syu’ara (26) : 31
Maka Musa melemparkan tongkatnya, lalu tiba-tiba tongkat itu (menjadi) ular yang nyata.
QS. asy-Syu’ara (26) : 32
Dan ia menarik tangannya (dari dalam bajunya), maka tiba-tiba tangan itu jadi putih (bersinar) bagi orang-orang yang melihatnya.
QS. asy-Syu’ara (26) : 33
Firaun berkata kepada kepada pembesar-pembesar yang berada di-xxx sekelilingnya: “Sesungguhnya Musa ini benar-benar seorang ahli sihir yang pandai,
QS. asy-Syu’ara (26) : 34
ia hendak mengusir kamu dari negerimu sendiri dengan sihirnya; maka karena itu apakah yang kamu anjurkan? ”
QS. asy-Syu’ara (26) : 35
Mereka menjawab:” Tundalah (urusan) dia dan saudaranya dan kirimkanlah ke seluruh negeri orang-orang yang akan mengumpulkan (ahli sihir),
QS. asy-Syu’ara (26) : 36
niscaya mereka akan mendatangkan semua ahli sihir yang pandai kepadamu “.
QS. asy-Syu’ara (26) : 37
Lalu dikumpulkanlah ahli-ahli sihir pada waktu yang ditetapkan di hari yang maklum,
QS. asy-Syu’ara (26) : 38
dan dikatakan kepada orang banyak: “Berkumpullah kamu sekalian,
QS. asy-Syu’ara (26) : 39
semoga kita mengikuti ahli-ahli sihir jika mereka adalah orang-orang yang menang.
QS. asy-Syu’ara (26) : 40
Maka tatkala ahli-ahli sihir datang, merekapun bertanya kepada Firaun: “Apakah kami sungguh-sungguh mendapat upah yang besar jika kami adalah orang-orang yang menang?”
QS. asy-Syu’ara (26) : 41
Firaun menjawab: “Ya, kalau demikian, sesungguhnya kamu sekalian benar-benar akan menjadi orang yang didekatkan (kepadaku)”.
QS. asy-Syu’ara (26) : 42
Berkatalah Musa kepada mereka: “Jatuhkanlah apa yang hendak kamu jatuhkan”.
QS. asy-Syu’ara (26) : 43
Lalu mereka menjatuhkan tali temali dan tongkat-tongkat mereka dan berkata: “Demi kekuasaan Firaun, sesungguhnya kami benar-benar akan menang”.
QS. asy-Syu’ara (26) : 44
Kemudian Musa menjatuhkan tongkatnya maka tiba-tiba ia menelan benda-benda palsu yang mereka ada-adakan itu.
QS. asy-Syu’ara (26) : 45
Maka tersungkurlah ahli-ahli sihir sambil bersujud (kepada Allah),
QS. asy-Syu’ara (26) : 46
mereka berkata: “Kami beriman kepada Tuhan semesta alam,
QS. asy-Syu’ara (26) : 47
(yaitu) Tuhan Musa dan Harun”.
QS. asy-Syu’ara (26) : 48
Firaun berkata: “Apakah kamu sekalian beriman kepada Musa sebelum aku memberi izin kepadamu? Sesungguhnya dia benar-benar pemimpinmu yang mengajarkan sihir kepadamu maka kamu nanti pasti benar-benar pemimpinmu yang mengajarkan sihir kepadamu maka kamu nanti pasti benar-benar akan mengetahui (akibat perbuatanmu); sesungguhnya aku akan memotong tanganmu dan kakimu dengan bersilangan dan aku akan menyalibmu semuanya”.
QS. asy-Syu’ara (26) : 49
Mereka berkata: “Tidak ada kemudharatan (bagi kami); sesungguhnya kami akan kembali kepada Tuhan kami,
QS. asy-Syu’ara (26) : 50
sesungguhnya kami amat menginginkan bahwa Tuhan kami akan mengampuni kesalahan kami, karena kami adalah orang-orang yang pertama-tama beriman”.
QS. asy-Syu’ara (26) : 51
Dan Kami wahyukan (perintahkan) kepada Musa: “Pergilah di malam hari dengan membawa hamba-hamba-Ku (Bani Israil), karena sesungguhnya kamu sekalian akan disusuli”.
QS. asy-Syu’ara (26) : 52
Kemudian Firaun mengirimkan orang yang mengumpulkan (tentaranya) ke kota-kota.
QS. asy-Syu’ara (26) : 53
(Firaun berkata): “Sesungguhnya mereka (Bani Israil) benar-benar golongan kecil,
QS. asy-Syu’ara (26) : 54
dan sesungguhnya mereka membuat hal-hal yang menimbulkan amarah kita,
QS. asy-Syu’ara (26) : 55
dan sesungguhnya kita benar-benar golongan yang selalu berjaga-jaga”.
QS. asy-Syu’ara (26) : 56
Maka Kami keluarkan Firaun dan kaumnya dari taman-taman dan mata air,
QS. asy-Syu’ara (26) : 57
dan (dari) perbendaharaan dan kedudukan yang mulia,
QS. asy-Syu’ara (26) : 58
demikianlah halnya dan Kami anugerahkan semuanya (itu) kepada Bani Israil.
QS. asy-Syu’ara (26) : 59
Maka Firaun dan bala tentaranya menyusuli mereka di waktu matahari terbit.
QS. asy-Syu’ara (26) : 60
Maka setelah kedua golongan itu saling melihat, berkatalah pengikut-pengikut Musa: “Sesungguhnya kita benar-benar akan tersusul”.
QS. asy-Syu’ara (26) : 61
Musa menjawab: “Sekali-kali tidak akan tersusul; sesungguhnya Tuhanku besertaku, kelak Dia akan memberi petunjuk kepadaku”.
QS. asy-Syu’ara (26) : 62
Lalu Kami wahyukan kepada Musa: “Pukullah lautan itu dengan tongkatmu”. Maka terbelahlah lautan itu dan tiap-tiap belahan adalah seperti adalah seperti gunung yang besar.
QS. asy-Syu’ara (26) : 63
Dan di sanalah Kami dekatkan golongan yang lain,
QS. asy-Syu’ara (26) : 64
Dan Kami selamatkan Musa dan orang-orang yang besertanya semuanya.
QS. asy-Syu’ara (26) : 65
Dan Kami tenggelamkan golongan yang lain itu.
QS. asy-Syu’ara (26) : 66
Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar merupakan suatu tanda yang besar (mukjizat) dan tetapi kebanyakan mereka tidak beriman.
QS. asy-Syu’ara (26) : 67
Dan sesungguhnya Tuhanmu benar-benar Dialah Yang Maha Perkasa lagi Maha Penyayang.
QS. asy-Syu’ara (26) : 68
Dan bacakanlah kepada mereka kisah Ibrahim.
QS. asy-Syu’ara (26) : 69
Ketika ia berkata kepada bapaknya dan kaumnya: “Apakah yang kamu sembah?”
QS. asy-Syu’ara (26) : 70
Mereka menjawab: “Kami menyembah berhala-berhala dan kami senantiasa tekun menyembahnya”.
QS. asy-Syu’ara (26) : 71
Berkata Ibrahim: “Apakah berhala-berhala itu mendengar (doa) mu sewaktu kamu berdoa (kepadanya)?,
QS. asy-Syu’ara (26) : 72
Atau (dapatkah) mereka memberi manfaat kepadamu atau memberi mudharat?”
QS. asy-Syu’ara (26) : 73
Mereka menjawab: ” (Bukan karena itu) sebenarnya kami mendapati nenek moyang kami berbuat demikian”.
QS. asy-Syu’ara (26) : 74
Ibrahim berkata: “Maka apakah kamu telah memperhatikan apa yang selalu kamu sembah,
QS. asy-Syu’ara (26) : 75
kamu dan nenek moyang kamu yang dahulu?,
QS. asy-Syu’ara (26) : 76
Karena sesungguhnya apa yang kamu sembah itu adalah musuhku, kecuali Tuhan semesta alam, xx
QS. asy-Syu’ara (26) : 77
(yaitu Tuhan) Yang telah menciptakan aku, maka Dialah yang menunjuki aku,
QS. asy-Syu’ara (26) : 78
dan Tuhanku, Yang Dia memberi makan dan minum kepadaku,
QS. asy-Syu’ara (26) : 79
dan apabila aku sakit, Dialah Yang menyembuhkan aku,
QS. asy-Syu’ara (26) : 80
dan Yang akan mematikan aku, kemudian akan menghidupkan aku (kembali),
QS. asy-Syu’ara (26) : 81
dan Yang amat kuinginkan akan mengampuni kesalahanku pada hari kiamat”.
QS. asy-Syu’ara (26) : 82
(Ibrahim berdoa): “Ya Tuhanku, berikanlah kepadaku hikmah dan masukkanlah aku ke dalam golongan orang-orang yang saleh,
QS. asy-Syu’ara (26) : 83
dan jadikanlah aku buah tutur yang baik bagi orang-orang (yang datang) kemudian,
QS. asy-Syu’ara (26) : 84
dan jadikanlah aku termasuk orang-orang yang mempusakai surga yang penuh kenikmatan,
QS. asy-Syu’ara (26) : 85
dan ampunilah bapakku, karena sesungguhnya ia adalah termasuk golongan orang-orang yang sesat,
QS. asy-Syu’ara (26) : 86
dan janganlah Engkau hinakan aku pada hari mereka dibangkitkan,
QS. asy-Syu’ara (26) : 87
(yaitu) di hari harta dan anak-anak laki-laki tidak berguna,
QS. asy-Syu’ara (26) : 88
kecuali orang-orang yang menghadap Allah dengan hati yang bersih,
QS. asy-Syu’ara (26) : 89
dan (di hari itu) didekatkanlah surga kepada orang-orang yang bertakwa,
QS. asy-Syu’ara (26) : 90
dan diperlihatkan dengan jelas neraka Jahim kepada orang-orang yang sesat”,
QS. asy-Syu’ara (26) : 91
dan dikatakan kepada mereka: “Di manakah berhala-berhala yang dahulu kamu selalu menyembah (nya),
QS. asy-Syu’ara (26) : 92
selain dari Allah? Dapatkah mereka menolong kamu atau menolong diri mereka sendiri?”
QS. asy-Syu’ara (26) : 93
Maka mereka (sembahan-sembahan itu) dijungkirkan ke dalam neraka bersama-sama orang-orang yang sesat,
QS. asy-Syu’ara (26) : 94
dan bala tentara iblis semuanya.
QS. asy-Syu’ara (26) : 95
Mereka berkata sedang mereka bertengkar di dalam neraka:
QS. asy-Syu’ara (26) : 96
“Demi Allah, sungguh kita dahulu (di dunia) dalam kesesatan yang nyata,
QS. asy-Syu’ara (26) : 97
karena kita mempersamakan kamu dengan Tuhan semesta alam.
QS. asy-Syu’ara (26) : 98
Dan tiadalah yang menyesatkan kami kecuali orang-orang yang berdosa.
QS. asy-Syu’ara (26) : 99
Maka kami tidak mempunyai pemberi syafaat seorangpun,
QS. asy-Syu’ara (26) : 100
dan tidak pula mempunyai teman yang akrab,
QS. asy-Syu’ara (26) : 101
maka sekiranya kita dapat kembali sekali lagi (ke dunia) niscaya kami menjadi orang-orang yang beriman”.
QS. asy-Syu’ara (26) : 102
Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah), tetapi kebanyakan mereka tidak beriman.
QS. asy-Syu’ara (26) : 103
Dan sesungguhnya Tuhanmu benar-benar Dialah Yang Maha Perkasa lagi Maha Penyayang.
QS. asy-Syu’ara (26) : 104
Kaum Nuh telah mendustakan para Rasul.
QS. asy-Syu’ara (26) : 105
Ketika saudara mereka (Nuh) berkata kepada mereka: “Mengapa kamu tidak bertakwa?
QS. asy-Syu’ara (26) : 106
Sesungguhnya aku adalah seorang Rasul kepercayaan (yang diutus) kepadamu,
QS. asy-Syu’ara (26) : 107
maka bertakwalah kepada Allah dan taatlah kepadaku”.
QS. asy-Syu’ara (26) : 108
Dan aku sekali-kali tidak minta upah kepadamu atas ajakan-ajakan itu; upahku tidak lain hanyalah dari Tuhan semesta alam,
QS. asy-Syu’ara (26) : 109
Maka bertakwalah kepada Allah dan taatlah kepadaku “.
QS. asy-Syu’ara (26) : 110
Mereka berkata:” Apakah kami akan beriman kepadamu, padahal yang mengikuti kamu ialah orang-orang yang hina? ”
QS. asy-Syu’ara (26) : 111
Nuh menjawab:” Bagaimana aku mengetahui apa yang telah mereka kerjakan?
QS. asy-Syu’ara (26) : 112
Perhitungan (amal perbuatan) mereka tidak lain hanyalah kepada Tuhanku, kalau kamu menyadari.
QS. asy-Syu’ara (26) : 113
Dan aku sekali-kali tidak akan mengusir orang-orang yang beriman.
QS. asy-Syu’ara (26) : 114
Aku (ini) tidak lain melainkan pemberi peringatan yang menjelaskan “.
QS. asy-Syu’ara (26) : 115
Mereka berkata:” Sungguh jika kamu tidak (mau) berhenti hai Nuh, niscaya benar-benar kamu akan termasuk orang-orang yang dirajam “.
QS. asy-Syu’ara (26) : 116
Nuh berkata:” Ya Tuhanku, sesungguhnya kaumku telah mendustakan aku;
QS. asy-Syu’ara (26) : 117
karena itu adakanlah keputusan antaraku dan antara mereka, dan selamatkanlah aku dan orang-orang yang mukmin besertaku “.
QS. asy-Syu’ara (26) : 118
Maka Kami selamatkan Nuh dan orang-orang yang besertanya di dalam kapal yang penuh muatan.
QS. asy-Syu’ara (26) : 119
Kemudian sesudah itu Kami tenggelamkan orang-orang yang tinggal.
QS. asy-Syu’ara (26) : 120
Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda (kekuasaan Allah), tetapi kebanyakan mereka tidak beriman.
QS. asy-Syu’ara (26) : 121
Dan sesungguhnya Tuhanmu Dialah Yang Maha Perkasa lagi Maha Penyayang.
QS. asy-Syu’ara (26) : 122
Kamu Aad telah mendustakan para Rasul.
QS. asy-Syu’ara (26) : 123
Ketika saudara mereka Hud berkata kepada mereka:” Mengapa kamu tidak bertakwa?
QS. asy-Syu’ara (26) : 124
Sesungguhnya aku adalah seorang Rasul kepercayaan (yang diutus) kepadamu,
QS. asy-Syu’ara (26) : 125
maka bertakwalah kepada Allah dan taatlah kepadaku.
QS. asy-Syu’ara (26) : 126
Dan sekali-kali aku tidak minta upah kepadamu atas ajakan itu; upahku tidak lain hanyalah dari Tuhan semesta alam.
QS. asy-Syu’ara (26) : 127
Apakah kamu mendirikan pada tiap-tiap tanah tinggi bangunan untuk bermain-main,
QS. asy-Syu’ara (26) : 128
dan kamu membuat benteng-benteng dengan maksud supaya kamu kekal (di dunia)?
QS. asy-Syu’ara (26) : 129
Dan apabila kamu menyiksa, maka kamu menyiksa sebagai orang-orang kejam dan bengis.
QS. asy-Syu’ara (26) : 130
Maka bertakwalah kepada Allah dan taatlah kepadaku.
QS. asy-Syu’ara (26) : 131
Dan bertakwalah kepada Allah yang telah menganugerahkan kepadamu apa yang kamu ketahui.
QS. asy-Syu’ara (26) : 132
Dia telah menganugerahkan kepadamu binatang-binatang ternak, dan anak-anak,
QS. asy-Syu’ara (26) : 133
dan kebun-kebun dan mata air,
QS. asy-Syu’ara (26) : 134
sesungguhnya aku takut kamu akan ditimpa azab hari yang besar “.
QS. asy-Syu’ara (26) : 135
Mereka menjawab:” Adalah sama saja bagi kami, apakah kamu memberi nasehat atau tidak memberi nasehat,
QS. asy-Syu’ara (26) : 136
(agama kami) ini tidak lain hanyalah adat kebiasaan orang dahulu,
QS. asy-Syu’ara (26) : 137
dan kami sekali-kali tidak akan diazab-xx “.
QS. asy-Syu’ara (26) : 138
Maka mereka mendustakan Hud, lalu Kami binasakan mereka. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda (kekuasaan Allah), tetapi kebanyakan mereka tidak beriman.
QS. asy-Syu’ara (26) : 139
Dan sesungguhnya Tuhanmu, Dialah Yang Maha Perkasa lagi Maha Penyayang.
QS. asy-Syu’ara (26) : 140
Kaum Tsamud telah mendustakan Rasul-rasul.
QS. asy-Syu’ara (26) : 141
Ketika saudara mereka, Shaleh, berkata kepada mereka:” Mengapa kamu tidak bertakwa?
QS. asy-Syu’ara (26) : 142
Sesungguhnya aku adalah seorang Rasul kepercayaan (yang diutus) kepadamu,
QS. asy-Syu’ara (26) : 143
maka bertakwalah kepada Allah dan taatlah kepadaku.
QS. asy-Syu’ara (26) : 144
Dan aku sekali-kali tidak minta upah kepadamu atas ajakan itu, upahku tidak lain hanyalah dari Tuhan semesta alam.
QS. asy-Syu’ara (26) : 145
Adakah kamu akan dibiarkan tinggal di sini (di negeri kamu ini) dengan aman,
QS. asy-Syu’ara (26) : 146
di dalam kebun-kebun serta mata air,
QS. asy-Syu’ara (26) : 147
dan tanam-tanaman dan pohon-pohon kurma yang mayangnya lembut.
QS. asy-Syu’ara (26) : 148
Dan kamu pahat sebagian dari gunung-gunung untuk dijadikan rumah-rumah dengan rajin;
QS. asy-Syu’ara (26) : 149
maka bertakwalah kepada Allah dan taatlah kepadaku;
QS. asy-Syu’ara (26) : 150
dan janganlah kamu mentaati perintah orang-orang yang melewati batas,
QS. asy-Syu’ara (26) : 151
yang membuat kerusakan di muka bumi dan tidak mengadakan perbaikan “.
QS. asy-Syu’ara (26) : 152
Mereka berkata:” Sesungguhnya kamu adalah salah seorang dari orang-orang yang kena sihir;
QS. asy-Syu’ara (26) : 153
kamu tidak lain melainkan seorang manusia seperti kami; maka datangkanlah sesuatu mukjizat, jika kamu memang termasuk orang-orang yang benar “.
QS. asy-Syu’ara (26) : 154
Shaleh menjawab:” Ini seekor unta betina, dia mempunyai giliran untuk mendapatkan air, dan kamu mempunyai giliran pula untuk mendapatkan air di hari yang tertentu.
QS. asy-Syu’ara (26) : 155
Dan janganlah kamu sentuh unta betina itu dengan sesuatu kejahatan, yang menyebabkan kamu akan ditimpa oleh azab hari yang besar “.
QS. asy-Syu’ara (26) : 156
Kemudian mereka membunuhnya, lalu mereka menjadi menyesal,
QS. asy-Syu’ara (26) : 157
maka mereka ditimpa azab. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat bukti yang nyata. Dan adalah kebanyakan mereka tidak beriman.
QS. asy-Syu’ara (26) : 158
Dan sesungguhnya Tuhanmu benar-benar Dialah Yang Maha Perkasa lagi Maha Penyayang.
QS. asy-Syu’ara (26) : 159
Kaum Luth telah mendustakan Rasul-rasul,
QS. asy-Syu’ara (26) : 160
ketika saudara mereka, Luth, berkata kepada mereka:” Mengapa kamu tidak bertakwa? ”
QS. asy-Syu’ara (26) : 161
Sesungguhnya aku adalah seorang Rasul kepercayaan (yang diutus) kepadamu,
QS. asy-Syu’ara (26) : 162
maka bertakwalah kepada Allah dan taatlah kepadaku.
QS. asy-Syu’ara (26) : 163
Dan aku sekali-kali tidak minta upah kepadamu atas ajakan itu; upahku tidak lain hanyalah dari Tuhan semesta alam.
QS. asy-Syu’ara (26) : 164
Mengapa kamu mendatangi jenis lelaki di antara manusia,
QS. asy-Syu’ara (26) : 165
dan kamu tinggalkan isteri-isteri yang dijadikan oleh Tuhanmu untukmu, bahkan kamu adalah orang-orang yang melampaui batas”.
QS. asy-Syu’ara (26) : 166
Mereka menjawab: “Wahai Luth, sesungguhnya jika kamu tidak berhenti, benar-benar kamu termasuk orang-orang yang diusir”.
QS. asy-Syu’ara (26) : 167
Luth berkata: “Sesungguhnya aku sangat benci kepada perbuatanmu”.
QS. asy-Syu’ara (26) : 168
(Luth berdoa): Ya Tuhan Tuhanku selamatkanlah aku beserta keluargaku dari (akibat perbuatan) yang mereka kerjakan “. (Akibat perbuatan) yang mereka kerjakan”.
QS. asy-Syu’ara (26) : 169
Lalu Kami selamatkan ia beserta keluarganya semua,
QS. asy-Syu’ara (26) : 170
kecuali seorang perempuan tua (isterinya), yang termasuk dalam golongan yang tinggal.
QS. asy-Syu’ara (26) : 171
Kemudian Kami binasakan yang lain.
QS. asy-Syu’ara (26) : 172
Dan Kami hujani mereka dengan hujan (batu) maka amat jeleklah hujan yang menimpa orang-orang yang telah diberi peringatan itu.
QS. asy-Syu’ara (26) : 173
Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat bukti-bukti yang nyata. Dan adalah kebanyakan mereka tidak beriman.
QS. asy-Syu’ara (26) : 174
Dan sesungguhnya Tuhanmu, benar-benar Dialah Yang Maha Perkasa lagi Maha Penyayang.
QS. asy-Syu’ara (26) : 175
Penduduk Aikah telah mendustakan Rasul-rasul;
QS. asy-Syu’ara (26) : 176
ketika Syuaib berkata kepada mereka: “Mengapa kamu tidak bertakwa?,
QS. asy-Syu’ara (26) : 177
Sesungguhnya aku adalah seorang Rasul kepercayaan (yang diutus) kepadamu,
QS. asy-Syu’ara (26) : 178
maka bertakwalah kepada Allah dan taatlah kepadaku;
QS. asy-Syu’ara (26) : 179
dan aku sekali-kali tidak minta upah kepadamu atas ajakan itu; upahku tidak lain hanyalah dari Tuhan semesta alam.
QS. asy-Syu’ara (26) : 180
Sempurnakanlah takaran dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang merugikan;
QS. asy-Syu’ara (26) : 181
dan timbanglah dengan timbangan yang lurus.
QS. asy-Syu’ara (26) : 182
Dan janganlah kamu merugikan manusia pada hak-haknya dan janganlah kamu merajalela di muka bumi dengan membuat kerusakan;
QS. asy-Syu’ara (26) : 183
dan bertakwalah kepada Allah yang telah menciptakan kamu dan umat-umat yang dahulu”.
QS. asy-Syu’ara (26) : 184
Mereka berkata: “Sesungguhnya kamu adalah salah seorang dari orang-orang yang kena sihir,
QS. asy-Syu’ara (26) : 185
dan kamu tidak lain melainkan seorang manusia seperti kami, dan sesungguhnya kami yakin bahwa kamu benar-benar termasuk orang-orang yang berdusta.
QS. asy-Syu’ara (26) : 186
Maka jatuhkanlah atas kami gumpalan dari langit, jika kamu termasuk orang-orang yang benar.
QS. asy-Syu’ara (26) : 187
Syuaib berkata:” Tuhanku lebih mengetahui apa yang kamu kerjakan “.
QS. asy-Syu’ara (26) : 188
Kemudian mereka mendustakan Syuaib, lalu mereka ditimpa azab pada hari mereka dinaungi awan. Sesungguhnya azab itu adalah azab hari yang besar.
QS. asy-Syu’ara (26) : 189
Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda (kekuasaan Allah), tetapi kebanyakan mereka tidak beriman.
QS. asy-Syu’ara (26) : 190
Dan sesungguhnya Tuhanmu benar-benar Dialah Yang Maha Perkasa lagi Maha Penyayang.
QS. asy-Syu’ara (26) : 191
Dan sesungguhnya Al Qur’an ini benar-benar diturunkan oleh Tuhan semesta alam,
QS. asy-Syu’ara (26) : 192
dia dibawa turun oleh Ar-Ruh Al-Amin (Jibril),
QS. asy-Syu’ara (26) : 193
ke dalam hatimu (Muhammad) agar kamu menjadi seorang di antara orang-orang yang memberi peringatan,
QS. asy-Syu’ara (26) : 194
dengan bahasa Arab yang jelas.
QS. asy-Syu’ara (26) : 195
Dan sesungguhnya Al Qur’an itu benar-benar (tersebut) dalam Kitab-kitab orang yang dahulu.
QS. asy-Syu’ara (26) : 196
Dan apakah tidak cukup menjadi bukti bagi mereka, bahwa para ulama Bani Israil mengetahuinya?
QS. asy-Syu’ara (26) : 197
Dan kalau Al Qur’an itu Kami turunkan kepada salah seorang dari golongan bukan Arab,
QS. asy-Syu’ara (26) : 198
lalu ia membacakannya kepada mereka (orang-orang kafir); niscaya mereka tidak akan beriman kepadanya.
QS. asy-Syu’ara (26) : 199
Demikianlah Kami masukkan Al Qur’an ke dalam hati orang-orang yang durhaka.
QS. asy-Syu’ara (26) : 200
Mereka tidak beriman kepadanya, hingga mereka melihat azab yang pedih,
QS. asy-Syu’ara (26) : 201
maka datanglah azab kepada mereka dengan mendadak, sedang mereka tidak menyadarinya,
QS. asy-Syu’ara (26) : 202
lalu mereka berkata:” Apakah kami dapat diberi tangguh? ”
QS. asy-Syu’ara (26) : 203
Maka apakah mereka meminta supaya disegerakan azab Kami?
QS. asy-Syu’ara (26) : 204
Maka bagaimana pendapatmu jika Kami berikan kepada mereka kenikmatan hidup bertahun-tahun,
QS. asy-Syu’ara (26) : 205
kemudian datang kepada mereka azab yang telah diancamkan kepada mereka,
QS. asy-Syu’ara (26) : 206
niscaya tidak berguna bagi mereka apa yang mereka selalu menikmatinya.
QS. asy-Syu’ara (26) : 207
Dan Kami tidak membinasakan sesuatu negeripun, melainkan sesudah ada baginya orang-orang yang memberi peringatan;
QS. asy-Syu’ara (26) : 208
untuk menjadi peringatan. Dan Kami sekali-kali tidak berlaku zalim.
QS. asy-Syu’ara (26) : 209
Dan Al Qur’an itu bukanlah dibawa turun oleh syaithan-syaithan.
QS. asy-Syu’ara (26) : 210
Dan tidaklah patut mereka membawa turun Al Qur’an itu, dan merekapun tidak akan kuasa.
QS. asy-Syu’ara (26) : 211
Sesungguhnya mereka benar-benar di jauhkan daripada mendengar Al Qur’an itu.
QS. asy-Syu’ara (26) : 212
Maka janganlah kamu menyeru (menyembah) tuhan yang lain di samping Allah, yang menyebabkan kamu termasuk orang-orang yang diazab.
QS. asy-Syu’ara (26) : 213
Dan berilah peringatan kepada kerabat-kerabatmu yang terdekat,
QS. asy-Syu’ara (26) : 214
dan rendahkanlah dirimu terhadap orang-orang yang mengikutimu, yaitu orang-orang yang beriman.
QS. asy-Syu’ara (26) : 215
Jika mereka mendurhakaimu maka Katakanlah:” Sesungguhnya aku tidak bertanggung jawab terhadap apa yang kamu kerjakan “;
QS. asy-Syu’ara (26) : 216
Dan bertakwalah kepada (Allah) Yang Maha Perkasa lagi Maha Penyayang.
QS. asy-Syu’ara (26) : 217
Yang melihat kamu ketika kamu berdiri (untuk shalat),
QS. asy-Syu’ara (26) : 218
dan (melihat pula) perobahan gerak badanmu di antara orang-orang yang sujud.
QS. asy-Syu’ara (26) : 219
Sesungguhnya Dia adalah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.
QS. asy-Syu’ara (26) : 220
Apakah akan Aku beritakan kepadamu, kepada siapa syaithan-syaithan itu turun?
QS. asy-Syu’ara (26) : 221
Mereka turun kepada tiap-tiap pendusta lagi yang banyak dosa,
QS. asy-Syu’ara (26) : 222
mereka menghadapkan pendengaran (kepada syaithan) itu, dan kebanyakan mereka adalah orang-orang pendusta.
QS. asy-Syu’ara (26) : 223
Dan penyair-penyair itu diikuti oleh orang-orang yang sesat.
QS. asy-Syu’ara (26) : 224
Tidakkah kamu melihat bahwasanya mereka mengembara di tiap-tiap lembah,
QS. asy-Syu’ara (26) : 225
dan bahwasanya mereka suka mengatakan apa yang mereka sendiri tidak mengerjakan (nya)?,
QS. asy-Syu’ara (26) : 226
Kecuali orang-orang (penyair-penyair) yang beriman dan beramal saleh dan banyak menyebut nama Allah dan mendapat kemenangan sesudah menderita kezaliman. Dan orang-orang yang zalim itu kelak akan mengetahui ke tempat mana mereka akan kembali.
QS. asy-Syu’ara (26) : 227